Marketing.co.id – Berita Financial | Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan vital dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Namun, ketahanan UMKM sering kali terancam oleh tantangan ekonomi global.
Salah satu penghambat utama dalam pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM adalah rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan pelaku usaha. Data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Indonesia hanya mencapai 65,43 persen.
Menyadari kondisi ini, Manulife Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) meluncurkan program literasi keuangan bertajuk “Berbagi, Bertumbuh, Berdampak, Bersama UMKM.” Inisiatif ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan strategi perencanaan keuangan yang esensial dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Melalui peningkatan pengetahuan keuangan, pemilik UMKM diharapkan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, membangun ketahanan finansial, mengakses pendanaan, serta merencanakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya mendukung bisnis individu, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas di masyarakat.
Acara peluncuran yang diselenggarakan hari ini dihadiri oleh 120 peserta, termasuk pelaku UMKM dari komunitas disabilitas. Program ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK), serta mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 dan Peraturan OJK No. 3 Tahun 2023 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan.
Dalam acara ini, Manulife Indonesia menekankan pentingnya perlindungan asuransi sebagai komponen kunci dalam literasi keuangan, khususnya untuk pelaku UMKM. Perusahaan percaya bahwa literasi keuangan yang baik adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Diskusi panel pada acara tersebut menampilkan narasumber yang kompeten, seperti M. Ibrahim Rachman (Head of Pension Strategy, Transformation, & Marketing Manulife Indonesia), Harsa Martana (Sharia Relationship Development Manulife Indonesia), dan Rista Zwestika (Certified Financial Planner MES).
Manulife Indonesia berharap agar para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Mereka diharapkan mampu memahami pengelolaan keuangan, mengidentifikasi risiko keuangan, serta menyadari pentingnya perlindungan asuransi untuk merencanakan masa depan yang lebih sejahtera. Dengan demikian, diharapkan peserta dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.