Manufacturing Indonesia 2019 Series Indonesia Fokus di Industri 4.0

Marketing – Penyelenggaraan Manufacturing Indonesia 2019 Series, berhasil menarik 35.400 pengunjung bisnis termasuk diantaranya pembeli potensial dan profesional dikalangan industri terkait. Kesuksesan pameran ini ditandai dengan dipamerkannya ribuan mesin yang didukung dengan smart technology 4.0. Diadakan bersamaan dengan Machine Tool Indonesia, Tool & Hardware Indonesia, dan Industrial Automation & Logistic Indonesia 2019 serta pameran Subconstructor Industry atau Subcon Indonesia 2019.

Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia mengatakan, ada lebih dari 1.500 perusahaan dari 39 negara, baik perusahaan lokal maupun internasional yang berpartisipasi pada pameran kali ini. Menjadi pelopor pabrik pintar di Indonesia, perusahaan-perusahaan tersebut memberikan informasi dan gambaran mengenai perkembangan industri 4.0 sektor manufaktur di Indonesia dan pada saat yang sama, membantu Indonesia bersiap diri menyambut era disrupsi.

Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Perindustrian pada kuartal I tahun 2019, sektor manufaktur Indonesia memberikan kontribusi sebesar 20,07% terhadap PDB nasional. Selain itu, sektor manufaktur telah tumbuh 3,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rudyhandjaja Elawitachya, Chairman Fanus Indonesia salah satu peserta pameran mengatakan bahwa percepatan menuju industri 4.0 sangat tergantung dengan koneksi internet yang handal. Meski menjadi tantangan tersendiri namun ia meyakini Indonesia dapat menghadapinya dengan baik, terbukti dari adanya peningkatan pembelian mesin-mesin pintar setiap tahun yang tentunya mendukung industri 4.0 di Indonesia.

Sementara Tony Sartono, Komisaris Kawan Lama Sejahtera mengatakan bahwa pelaku industri harus melakukan pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia-nya mulai dari pendidikan vokasi di tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi untuk menyelaraskan kebutuhan industri yang terus berkembang dan meningkatkan daya saing industri manufaktur di Indonesia.

Sejalan dengan pendapat di atas, Djoko Wiyono, Ketua Bidang Peningkatan Korporasi dan Kerjasama, Gabungan Industri Pengerjaan Industri Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA) mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian dalam menghadapi era industri 4.0. Selain itu GAMMA mendorong keterlibatan anggotanya untuk meningkatkan kegiatan research and development secara mandiri atau berkolaborasi dengan Litbang Universitas atau Pemerintah, serta melakukan pembinaan pendidikan Vokasi melalui SMK disekitar tempat usahanya, untuk menciptakan SDM yang mempunyai kompetensi dan link & match dengan Industri pembinanya serta mengantisipasi gap skill lulusan SMK dengan kebutuhan industri saat ini dan kedepannya.

“Melihat antusiasme pengunjung dan peserta pameran, kami percaya pameran ini dapat mendorong kolaborasi dan membawa dampak baik bagi bisnis serta kemajuan industri manufaktur Indonesia,” tutup Maysia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.