Marketing.co.id – Berita Marketing | Setelah memisahkan diri dari Sanofi, Opella kini resmi beroperasi sebagai entitas mandiri dengan melepas 50% kepemilikan saham mayoritas berada di tangan investor Amerika, Clayton, Dubilier & Rice (CD&R).
Meski demikian, Sanofi tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 48,2% kepemilikan, dan Bpifrance menyisakan 1,8%. Struktur ini menandai dimulainya era baru bagi Opella dalam mengembangkan layanan perawatan kesehatan diri (self-care).
“Merawat diri bukan kemewahan, melainkan kebutuhan dasar,” ujar Julie Van Ongevalle, CEO Opella. “Kami ingin memastikan solusi kesehatan bisa dijangkau lebih banyak orang, tanpa hambatan.”
Kini menjadi pemain independen ketiga terbesar di sektor OTC dan suplemen kesehatan senilai €190 miliar, Opella mengandalkan kekuatan lebih dari 100 merek global seperti Dulcolax dan Pharmaton. Merek-merek ini juga dikenal luas di Indonesia.
Di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Tiongkok, yang mencakup hampir separuh populasi dunia, Opella menyasar kesenjangan akses. “Perubahan besar dimulai dari langkah sederhana,” kata Carol-Ann Stewart, Head of AMEA & China Region.
Di Indonesia, strategi Opella selaras dengan kebijakan nasional yang menempatkan perawatan diri sebagai kunci kesehatan preventif. “Kami hadir untuk menjawab tantangan akses dan edukasi yang belum merata,” ucap Midha Mulyaningrum, Country Head Opella Indonesia.
Dengan fleksibilitas baru sebagai perusahaan independen, Opella membuka peluang kolaborasi lokal dan regional untuk memperkuat fondasi kesehatan masyarakat.