Marketing.co.id – Jalinan kerja sama apik dengan brand lapisan antilengket ternama telah mengantarkan Maxim bertahan sebagai market leader di alat masak panci antilengket. Namun, itu saja tentu tidaklah cukup. Lantas, strategi apa lagi yang membuat Maxim bertahan di puncak?
Keberadaan peralatan masak antilengket bagi konsumen di Indonesia memang bukan hal yang baru. Tapi, tahukah Anda bahwa penetrasi pasar untuk produk jenis ini masih sangat minim? Kurangnya edukasi konsumen akan manfaat dari lapisan antilengket inilah yang menjadi penyebab utama.
Di sisi lain, struktur geografis Indonesia sebagai negara kepulauan ikut berpartisipasi menghambat laju pemerataan pasar. Meski demikian, gempuran produk Cina untuk kategori ini seakan tanpa henti, terutama di kota-kota besar.
Brand yang konsisten merintis rekam jejaknya di pasar peralatan masak antilengket ini adalah Maxim. Pernyataan tersebut juga didukung hasil survei Top Brand yang dilakukan Frontier Consulting Group.
Diketahui last usage (cermin dari market share) di tahun 2012, Maxim menempati peringkat pertama dengan 37,7%. Sementara merek-merek kompetitor bahkan tidak bisa menembus angka 7%.
“Lima tahun terakhir pertumbuhan kami cukup tinggi. Setiap tahunnya kami mengalami peningkatan (growth) sekitar 15%–20%,” ujar Lien, Vice General Manager Maspion Group Divisi Maxim saat disambangi di kantornya.
Merek lokal di bawah naungan PT Maspion Group ini boleh dibilang sebagai pionir dalam memasyarakatkan jenis peralatan masak antilengket. Ini terbukti dari kerja sama dengan Teflon—brand lapisan antilengket—yang telah terjalin selama 26 tahun lamanya (sejak tahun 1987).
“Konsep dasar yang ingin kami sampaikan melalui produk Maxim adalah bagaimana memasak dengan lebih sehat dan hemat,” ujar Lien.
Lapisan antilengket dari Teflon, menurut Lien, mampu meminimalisir penggunaan minyak goreng sehingga lebih sehat. Aluminium sebagai material dasar Maxim juga memungkinkan penyebaran panas menjadi lebih cepat.
Otomatis bahan bakar yang digunakan pun bisa lebih sedikit. Sehat dan hemat ini merupakan hal baku yang diterapkan pada semua seri produk masak keluaran Maxim, antara lain jenis fry pan, sauce pan, dutch oven, grill pan, stock pot, dan beragam jenis lainnya.
Uniknya segmen pasar yang disasar Maxim ini sangat luas, mulai dari middle low sampai middle up. Cara menyiasatinya adalah dengan penyesuaian material dari kualitas produk.
Untuk kelas middle low misalnya, digunakan bahan baku aluminium dan Teflon klasik dengan harga yang lebih terjangkau, sementara untuk kelas premium digunakan Teflon ekstra.
Dari sisi marketing, berbagai kegiatan offline seperti demo masak, pameran, lomba masak, road show dilakukan untuk branding sekaligus memopulerkan konsep sehat dan hemat dari Maxim.
Tidak hanya konsumen dewasa, Lien memperbesar pangsa pasarnya dengan menjadi sponsorship lomba masak untuk anak sehingga awareness Maxim bisa diterima oleh konsumen-konsumen belia.
Kesuksesan Maxim juga didukung dengan strategi inovasi produk secara berkala setiap tahunnya. Selain fungsi, dalam menerapkan inovasi, unsur estetika produk digarisbawahi sebagai prioritas.
“Biasanya kami melempar dulu ke konsumen tentang tren produk yang diminati melalui survei. Kemudian, kami merancang desain baru, entah dari handle, knop, atau segi bentuk,” tuturnya.
Kualitas produk menjadi promises utama dari Maxim kepada konsumen setianya. Bahkan di setiap unit produk yang dipasarkan, Maxim melabelkan stiker Maxim dan logo Teflon sebagai sertifikat original. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan yang diberikan konsumen sekaligus menghindari kemungkinan penjiplakan produk dari kompetitor.
Layanan purna jual berupa garansi juga tidak luput diberikan kepada konsumen Maxim. Setiap kerusakan pada aluminium akan ada servis reparasi sampai penggantian produk rusak dengan produk baru.
Sejauh ini, layanan tersebut diberikan di 21 service center yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Sementara pembelian produk dapat dilakukan di ratusan ritel dan outlet Maxim yang berlokasi di 35 kota besar di seluruh Indonesia.
Cakupan wilayah yang luas tersebut tidak lantas membuat Lien puas. Ke depannya, target yang ia canangkan adalah membawa brand Maxim semakin populer sebagai pelopor peralatan masak antilengket di Tanah Air.
“Sejak tahun 2012 kami fokuskan di Indonesia timur karena penetrasi kami di Pulau Jawa sudah optimal. Oleh sebab itu, saya ingin agar konsumen Indonesia di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, bisa mengerti cara masak yang sehat dan hemat dengan Maxim,” ungkap Lien.
Untuk me-maintain loyalitas pembelinya, sebuah komunitas pengguna Maxim melalui jaringan Facebook Maxim Community pun dibentuk. Tidak hanya informasi seputar produk dan lokasi outlet, para anggota member pun bisa saling memberikan penilaian (review dan rekomendasi) langsung tentang produk yang sudah ada.
Penulis: Angelina Merlyana Ladjar Fotografer: Asep Toni K.