Listening Harder Itu Wajib di Pasar Produk Premium

www.marketing.co.id – Pasar produk premium bagi wanita karir sangat menjanjikan manakala wanita semakin kuat secara finansial. Pasar ini tumbuh seiring dengan pembangunan yang gencar dan menumbuhkan para wanita karier. Menurut Yuliana Agung, menjaga eksklusivitas dari merek sangat penting supaya merek tersebut tidak turun kelas.

Salah satu indikasi paling mudah adalah semakin banyaknya perempuan berbelanja barang mahal. Bisa dibilang juga pasar ini bertumbuh, baik secara kuantitas konsumen dan tentu pula kapitalisasi nilai rupiahnya. Untuk mengetahui betapa pasar ini berkembang, akan lebih mudah terlihat dengan maraknya majalah-majalah yang menyasar konsumen high class. Misalnya, Indonesia Tatler, Registry, dan lainnya yang muncul sekitar sepuluh tahun belakangan ini.

Bagaimana kondisi pasar produk mewah perempuan sebenarnya? Berikut petikan wawancara Redaksi Majalah MARKETING dengan Yuliana Agung, CEO Carre – CCSL.

Bagaimana potensi pasar produk premium untuk perempuan di Indonesia?

Pasar produk premium khusus perempuan sangat besar, bahkan ultra besar. Ada kategori leather goods and accessories, watches and jewellery, apparel, wine and drinks, resort and accommodations, houses, household accessories, real estates, cigars, airline, hospital, car, spa, dan gadget. Diperkirakan nilai pasarnya kurang lebih bisa mencapai minimal Rp 70 triliun.

Sejak kapan pasar ini mulai menggeliat di negara kita?

Sebenarnya sudah sejak dulu pasar ini tumbuh seiring pembangunan di negeri ini mulai gencar di berbagai bidang. Hanya saja, belakangan ini pertumbuhannya seperti melaju kencang. Terutama karena banyak orang yang sudah melewati basic needs, lalu  ingin terpenuhinya self esteem.

Siapa atau apa influencer terkuat dalam menentukan merek?

Influencer terkuat dari teman, relasi, saudara, tren pasar, dan informasi lainnya. Mengapa? Mereka orang-orang yang bersosialitas, punya teman, punya banyak acara, sehingga saling benchmark, saling lihat, saling bicarakan, ditambah dengan peer pressure atau dorongan kestatusan pertemanan.

Apakah benar bahwa kecenderungan perempuan untuk membelanjakan uang pada produk-produk premium lebih tinggi dibanding pria? Mengapa?

Benar, secara kuantitas memang perempuan bisa saja membelanjakan berbagai kategori karena memang perempuan yang paling bisa mengenakannya. Kalau pria mengenakan aksesori macam-macam jadinya metroseksual. Tapi, jangan salah menilai. Sekalipun secara kuantitas nampaknya wanita lebih banyak, tapi average spending pria jauh lebih tinggi. Contohnya, kalau pria sekali belanja produk mewah bisa berupa mobil seharga Rp 5 miliar. Sedangkan wanita belanja tas paling mahal seharga Rp 400 juta. Bayangkan, uang Rp 5 miliar jika dibelanjakan tas bisa dapat 10–20 tas. Jadi, stigma bahwa wanita pembelanja barang mewah belum sepenuhnya benar.

Apakah para marketer produk premium menggunakan kelemahan perempuan dalam memasarkan mereknya?

Bukan “kelemahan”, tapi kebutuhan dan keinginanlah yang ingin dipenuhi oleh marketer. Bagi orang yang menilai nampaknya mereka dibodohi, tapi bagi mereka yang beli dan pakai, mereka merasa menjadi lebih smart, lebih nyata statusnya, lebih puas, dan lebih menjadi diri mereka sendiri. Jadi, itulah tantangan pemasar di premium category, bagaimana memanfaatkan peluang kebutuhan dan keinginan ini.

Apa saran Anda pada para perempuan dalam memilih produk premium?

Menjadi diri sendiri. Contohnya, jika suka desain, ya, kejarlah desainnya. Jika suka mereknya, ya, nikmatilah mereknya. Jika suka service-nya, ya, bayarlah service-nya.

Apa yang mesti dilakukan para marketer supaya mereknya sukses di segmen ini?

Listening harder dan mengimplementasikan positioning yang tepat, konsisten, jangan tergiur untuk melebarkan distribusinya karena akan menjatuhkan imagerarerity” dan akan turun kelas. Berdaya tahan di premium market tidak mudah, mesti banyak investasi awal di branding, serta terpenting, ciptakan “invariant aesthetic component” untuk create identity, strong branding identity, dan product identity.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.