Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) kulit manusia merupakan organ terluar dan terbesar dari tubuh manusia yang melindungi organ-organ dalam tubuh dan memiliki banyak peran dalam memelihara kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak wanita yang lebih mementingkan untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit hanya di bagian tubuh yang sering terlihat saja, terutama wajah.
Maria Rosita Leonardi, Associate VP Marketing Kao Indonesia mengatakan, memiliki kulit yang bersih dan sehat termasuk di area sekitar kewanitaan tentunya dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Laurier Healthy Skin hadir untuk menjawab permasalahan wanita Indonesia yang sering mengalami iritasi ketika menstruasi.
“Hadirnya Laurier Healthy Skin diharapkan dapat menjawab kebutuhan konsumen untuk dapat memberikan rangkaian Vagina Care, dimana Laurier memiliki inovasi 3D pori bergelombang yang membuat pembalut tidak menempel sepenuhnya pada kulit saat menstruasi dan meningkatkan 80% sirkulasi udara sehingga bisa mencegah lembab dan iritasi,” ujar dia.
Dengan permukaannya yang ekstra lembut, dia memaparkan, Laurier Healthy Skin terasa nyaman di kulit. Laurier Healthy Skin juga merupakan satu-satunya pembalut wanita di Indonesia yang teruji klinis mencegah iritasi di area kewanitaan atau vagina oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Sayangnya, lanjutnya, kesadaran untuk merawat kesehatan dan kebersihan kulit di bagian lain yang tertutup atau tidak terlihat seperti area vagina masih kurang. Berdasarkan riset Equilab International menunjukkan 8 dari 10 wanita mengalami iritasi saat menstruasi. Maka, penting sekali menerapkan kebiasaan sehat dan bersih setiap hari khususnya saat sedang menstruasi.
Adapun beberapa cara menjaga kebersihan dan kesehatan kulit untuk area vagina yang bisa dilakukan dengan mudah, seperti berikut:
Membersihkan area vagina dengan benar
Saat setelah buang air kecil dan buang air besar, basuhlah dengan air bersih lalu keringkan dengan tisu atau handuk dari arah depan ke belakang agar menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina.
Hindari menggunakan sabun khusus yang mengandung parfum
Sebenarnya area vagina bisa membersihkan dirinya sendiri dan cukup dibersihkan dengan air biasa atau air hangat. Penggunaan sabun area kewanitaan tanpa memerhatikan kandungannya bisa mengganggu keseimbangan pH vagina dan berisiko iritasi hingga infeksi. Cukup gunakan pembersih kewanitaan bila perlu dan jangan lupa perhatikan juga kandungannya.
Gunakan pakaian dalam yang tepat
Pemilihan pakaian dalam juga perlu diperhatikan. Hindari memilih pakaian dalam yang terlalu ketat agar area vagina bisa bernapas dan pilih yang berbahan katun agar bisa menyerap keringat. Rajinlah mengganti pakaian dalam secara teratur saat beraktivitas padat agar terhindar dari lembap yang bisa menyebabkan pertumbuhan jamur.
Cukur bulu kemaluan seperlunya
Bulu pubis atau bulu kemaluan berfungsi untuk melindungi vagina dari kotoran, keringat, gesekan bahkan bakteri. Maka dari itu, cukurlah seperlunya dan gunakan krim atau gel terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya lecet.
Pilihlah pembalut yang tepat saat menstruasi
Pilih produk pembalut yang selain memiliki daya serap tinggi, juga bisa meningkatkan sirkulasi udara dan teruji klinis aman untuk kulit sensitif. Rutinlah mengganti pembalut 3-4 jam sekali sesuai dengan volume darah saat menstruasi.
Laurier V-Care Expert dengan inovasi produk Laurier Healthy Skin dapat menjadi solusi vagina care agar kulit area kewanitaan sehat, terasa bersih, kering dan membuat para wanita Indonesia lebih percaya diri tanpa takut iritasi di area kewanitaan.
Melengkapi rangkaian Vagina Care, sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan kulit di area kewanitaan, manajemen kebersihan menstruasi, dan kesehatan reproduksi yang ditargetkan untuk remaja wanita, Laurier secara berkelanjutan melakukan edukasi School to School yang pada tahun 2022 ini dijalankan ke 102 sekolah dan pesantren dan telah menjangkau 44.629 remaja wanita.
