Lakukan Rebranding, Manuva Perluas Solusi Bisnis Mendigitalisasi Manufaktur UKM

Marketing.co.id – Berita Digital I Startup bisnis B2B platform manufaktur di Indonesia, Manuva – sebelumnya bernama Tjetak, memperluas solusi bisnis untuk mendigitalisasi manufaktur UKM dari hulu ke hilir bagi pelanggan B2B hingga retail. Tidak hanya berfokus pada industri  kemasan, rebranding yang dilakukan pun menggambarkan ‘manuver’ perusahaan untuk menciptakan ekosistem manufaktur digital di Indonesia.

Anggara Pranaspati, Co-Founder Manuva memaparkan, bahwa perjalanan bisnis manufaktur kecil dan menengah memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Terlebih, saat ini Indonesia sudah menjadi 10 besar negara manufaktur terbesar di dunia. Untuk itu, Manuva berfokus untuk berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah yang umumnya masih belum mencapai utilisasi kapasitas yang maksimal (rata-rata baru ~60%).

“Kami membantu mereka untuk mengoptimalkan kapasitas yang dimiliki dengan memproduksi barang jadi untuk pasar retail, ataupun menerima pesanan produksi dari brand lain (maklon). Ekosistem Manuva membantu proses jual-beli barang jadi, produk custom, serta bahan baku dengan menggunakan tiga  produk utama, yaitu Manuva Retail, Manuva Procure, dan Manuva Supply,” jelas Anggara.

Lebih lanjut dia mengatakan, Manuva Retail membuka jaringan distribusi agar basis pelanggan toko ritel Manuva bisa menjual produk jadi dari para mitra manufaktur di tokonya masing-masing. Distribusi Manuva telah tersebar ke ribuan gerai ritel di 5 provinsi dan 48 kota/kabupaten.

Manuva Procure adalah sistem e-procurement yang digunakan untuk mempertemukan pelaku bisnis dengan manufaktur untuk pengadaan barang custom. Platform ini memudahkan para manufaktur agar dapat menjangkau pelanggan B2B di seluruh Indonesia dan menawarkan kredibilitas lebih untuk proses penawaran harga, produksi, dan kontrol kualitas akhir.

Sementara itu, Manuva Supply adalah platform bagi pelaku manufaktur untuk bisa menerima pesanan, mengatur produksi dan pembelian bahan baku. Saat ini, Manuva telah memiliki lebih dari 250 pabrik manufaktur skala kecil dan menengah yang tersebar di 5 hub di Pulau Jawa.

“Manuva memiliki misi untuk mendigitalisasi ekosistem manufaktur serta rantai pasok di Indonesia. Kami berfokus meningkatkan utilisasi kapasitas produksi melalui dua kanal penjualan untuk mitra manufaktur, yaitu toko retail dan B2B. Dukungan yang kami berikan pun tidak terbatas hanya peningkatan penjualan, tapi juga meliputi efisiensi pada proses pembelian bahan baku mentah hingga akses kepada modal kerja dari LJK (Lembaga Jasa Keuangan) yang telah bekerjasama dengan Manuva.” tambah Anggara.

Dibangun sejak tahun 2018, Ekosistem Manuva telah berhasil memberikan akses dan transparansi dalam keseluruhan proses manufaktur, dimana semua stakeholder pada rantai pasokan bisa melakukan transaksi dan proses bisnis dengan lebih transparan, cepat, dan terstandarisasi kualitasnya.

Di sisi lain, Manuva juga membawa dampak positif untuk mitra manufaktur, dimana mereka dapat meningkatkan utilisasi mesin produksi hingga 25% lebih tinggi – yang secara tidak langsung juga menjadikan harga jual produk menjadi lebih kompetitif. Di tahun 2022, Manuva telah berhasil membukukan pertumbuhan yang baik dengan margin kontribusi positif.

“Melihat potensi pertumbuhan bisnis manufaktur skala kecil dan menengah di Indonesia, kami optimis untuk terus melebarkan sayap dan menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas ekosistem manufaktur digital. Pada tahun 2022 sendiri, kami telah merencanakan strategi ekspansi untuk memiliki saluran distribusi di seluruh pulau Jawa, Bali, Sumatera serta beberapa kota besar lainya di Indonesia. Selanjutnya, kami akan fokus mengembangkan akuisisi manufaktur di vertikal baru, seperti manufaktur produk elektrikal dan  garmen,” tutup Anggara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.