Data dari website Lamudi, mengungkapkan bahwa laki-laki terhitung sebagai pengguna mayoritas pencarian properti dibeli atau dijual di negara berkembang.
Di negara seperti Nigeria, Pakistan dan Bangladesh, sebanyak tiga perempat pencari properti online adalah laki-laki.
Pencari properti laki-laki juga secara signifikan melampaui perempuan di Ghana (dimana 86% pengguna adalah laki-laki), Tanzania (68%), Arab Saudi (63%) dan Senegal (60%).
Hal itu berbading terbalik jika dibandingkan dengan negara-negara barat, dimana perempuan adalah pengguna utama portal properti online.
Di Amerika Serikat misalnya, 53% orang yang mendaftar untuk membeli atau menjual properti online adalah perempuan. Lebih dari 40% perempuan di Australia secara teratur menggunakan iklan properti online, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 28 persen, demikian menurut Nielsen/Net Ratings.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Lamudi, Indonesia adalah satu-satunya negara dengan jumlah pencari properti online yang setara antara pengguna perempuan dan laki-laki (50:50).
Co-Founder dan Managing Director Lamudi, Kian Moini, mengatakan: “Meskipun pencarian mendukung pandangan bahwa laki-laki adalah pembuat keputusan utama di rumah tangga di banyak negara berkembang, namun hal ini tidak terjadi di seluruh kawasan. Negara seperti Meksiko dan Filipina, perempuan merupakan penggerak pencarian properti online, meski laki-laki masih menjadi pembuat keputusan terakhir.”
Country
Male (%) | Female (%) | |
Algeria | 53 | 47 |
Bangladesh | 75 | 25 |
Colombia | 36 | 64 |
Ghana | 68 | 32 |
Indonesia | 50 | 50 |
Kenya | 55 | 45 |
Mexico | 37 | 63 |
Morocco | 54 | 46 |
Myanmar | 59 | 41 |
Nigeria | 74 | 26 |
Pakistan | 74 | 26 |
Peru | 34 | 66 |
Philippines | 36 | 64 |
Qatar | 56 | 44 |
Rwanda | 70 | 30 |
Saudi Arabia | 63 | 37 |
Senegal | 63 | 37 |
Sri Lanka | 60 | 40 |
Tanzania | 68 | 32 |
Tunisia | 58 | 42 |
Editor: Putri