Podcast—padanannya dalam bahasa Indonesia “siniar”—dapat menjadi alat pemasaran yang kuat dan inovatif, sehingga membantu kita mencapai audiens yang lebih luas dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan konsumen kita.
Marketing.co.id — Berita Marketing | Podcast adalah serangkaian berkas audio digital yang tersedia untuk diunduh atau didengarkan melalui internet. Setiap rekaman audio individu dikenal sebagai episode podcast. Program ini biasanya dipandu oleh satu atau lebih individu yang memimpin percakapan, berbagi cerita, atau melaporkan berita. Dalam beberapa tahun terakhir, podcast telah muncul sebagai alat pemasaran yang kuat.
Alasan utamanya adalah podcast membantu jenama mencapai audiens yang ditargetkan secara ceruk dan memberikan pengembalian investasi yang baik. Selain itu, podcast menciptakan nilai bagi pendengar karena sering kali informatif dan edukatif. Dengan demikian, podcast telah menjadi alat pemasaran yang efektif dan inovatif dalam era digital.
Mengapa Podcast?
Podcast telah meraih popularitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di Amerika tetapi juga di Indonesia. Data dari Buzzsprout (2023) menunjukkan bahwa lebih dari setengah (53%) penduduk Amerika berusia 12-54 tahun telah mendengarkan podcast dalam sebulan terakhir, dan sekitar 79% mengenal medium ini. Pada tahun 2021, lebih dari 82 juta orang mendengarkan podcast.
Di sisi lain, Indonesia juga menunjukkan tren yang sama. Menurut GlobalWebIndex (GWI), Indonesia memiliki persentase pendengar podcast terbesar kedua di dunia pada kuartal III 2021, dengan 35,6% dari total pengguna internet berusia 16-64 tahun. Hanya Brasil yang memiliki persentase lebih tinggi, yaitu 37%.
Keunikan podcast terletak pada keterlibatan dan loyalitas pendengar. Data dari Edison Research (2019) menunjukkan bahwa 93% orang yang memulai mendengarkan podcast biasanya mendengarkan sebagian besar atau seluruh episode. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens mereka. Selain itu, podcast memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens di saat-saat yang tidak dapat dijangkau oleh media lain, seperti saat bepergian, berolahraga, atau melakukan tugas rumah tangga.
Podcast menawarkan berbagai cara untuk digunakan sebagai alat pemasaran. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan podcast untuk memperkenalkan bisnis mereka, membahas topik industri, membuat konten yang menarik bagi pendengar, mempromosikan merek mereka, dan memanfaatkannya dalam strategi pemasaran digital mereka. Dengan demikian, podcast telah menjadi alat pemasaran yang efektif dan inovatif dalam era digital.
Cara Memanfaatkan Podcast untuk Pemasaran
Berikut adalah delapan langkah dan strategi tentang bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan podcast untuk pemasaran.
Mengenal segmen konsumen: sebelum memulai podcast, penting untuk mengetahui segmen konsumen mana yang ingin kita jangkau. Fokuslah pada pendengar yang akan mendapatkan manfaat paling banyak dari konten kita.
Membuat konten yang menarik: konten podcast harus informatif, menghibur, dan relevan dengan segmen konsumen tertarget.
Mempromosikan podcast di media sosial: gunakan platform media sosial untuk mempromosikan episode baru dan berinteraksi dengan pendengar.
Mengoptimalkan SEO podcast: gunakan kata kunci yang relevan dalam judul dan deskripsi podcast untuk meningkatkan visibilitas di mesin penelusur.
Mengajak tamu dengan pengikut yang banyak: mengundang pemengaruh atau ahli industri sebagai tamu dapat membantu menarik pendengar baru.
Membuat transkrip podcast: transkrip dapat membantu pendengar yang lebih suka membaca dan juga membantu SEO.
Memanfaatkan e-mail marketing: bagikan episode baru kepada pelanggan surel kita.
Mengirimkan podcast ke direktori: pastikan podcast kita tersedia di semua platform podcast utama.
Studi Kasus
Berikut adalah bahasan ringkas tiga studi kasus pemasaran dengan podcast.
Studi kasus 1. Podcast telah menjadi media baru yang populer di Indonesia, terutama sejak pandemi Covid-19. Salah satu contoh penggunaan podcast dalam pemasaran adalah oleh Detik.com. Detik.com meluncurkan podcast sebagai alternatif distribusi konten pada Februari 2020. Tujuan dari peluncuran ini adalah memperluas variasi konten, medium distribusi konten, serta menciptakan pengalaman baru untuk para jurnalis dalam bercerita. Podcast dipilih karena dinilai lebih fleksibel dibandingkan dengan radio. Podcast bersifat lebih nirwaktu, dapat didengarkan kapan saja dan di mana saja.
Studi kasus 2. Sebuah studi kasus menarik lainnya adalah strategi relasi publik digital yang digunakan oleh podcast Duo Budjang. Mereka menggunakan media sosial, khususnya Instagram, sebagai platform utama untuk promosi, karena mayoritas pengguna mereka adalah generasi langgas. Promosi akan berhasil jika pemilihan saluran media disesuaikan dengan target audiens dan konsisten dalam pengelolaannya. Dalam membangun keterikatan, pegiat podcast memperhatikan dan membuat interaksi yang aktif baik secara daring maupun luring. Salah satu contoh keberhasilan dari keterikatan yang dibangun adalah adanya komunitas daring atau virtual yang merupakan pendengar setia podcast. Komunitas ini juga membantu dalam mempromosikan podcast.
Studi kasus 3. Salah satu studi kasus pemasaran dengan podcast di luar negeri adalah kampanye pemengaruh dari jenama minuman ringan Lucozade Energy dan agensi The Fifth. Mereka menggunakan seri video media sosial #POSITIVECHAIN, yang menampilkan enam pemengaruh teratas di Inggris. Nielsen’s Influencer Brand Effect digunakan untuk mengukur dampak dari kampanye ini.
Tantangan dan Solusi
Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan saat menerapkan strategi pemasaran melalui podcast, serta solusi untuk mengatasinya. Salah satu tantangan utama adalah keterjangkauan organik. Saat ini, ada dua cara utama untuk menemukan podcast; pertama, mencari melalui podcast berperingkat teratas dalam berbagai genre atau mendapatkan rekomendasi berdasarkan apa yang sudah kita dengarkan. Akibatnya, sangat sulit bagi acara yang kurang dikenal untuk ditemukan secara organik. Solusinya adalah dengan memanfaatkan strategi lintas promosi, seperti menempatkan iklan di berbagai acara di jaringan jenama sambil memastikan kesesuaian audiens. Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan media berbayar, seperti berpromosi di pemutar podcast atau menjalankan iklan media sosial.
Salah satu tantangan terbesar lain dalam podcasting yaitu menciptakan konten yang menarik dan relevan dengan segmen konsumen tertarget. Solusinya adalah dengan melakukan penelitian pasar yang mendalam, memahami apa yang dicari oleh konsumen, dan kemudian menciptakan konten yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Menjaga motivasi sepanjang perjalanan kreatif juga bisa menjadi tantangan. Solusinya yakni merencanakan konten sejak awal, menetapkan jadwal rilis yang konsisten, dan mencari dukungan dari komunitas podcast. Dengan memahami dan mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan podcast sebagai alat pemasaran yang efektif dan inovatif.
Andika Priyandana