Kota Tegal Dorong Ekonomi Sirkular Melalui Kelola & Daur Ulang Sampah

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Pemerintah Kota Tegal bersama dengan PT Trinseo Materials Indonesia dan PT Kemasan konsisten menjalankan program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” – salah satunya melalui webinar bertajuk “Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam Mendorong Ekonomi Sirkular” – berfokus pada upaya pengelolaan dan daur ulang sampah dalam mendorong ekonomi sirkular.

YYADU Kota Tegal

 

Muhammad Jumadi, Wakil Walikota Tegal menyampaikan, bahwa dengan adanya pusat daur ulang sampah diharapkan akan membantu mengurangi besarnya volume sampah, terutama sampah plastik ke TPA, dan juga mampu berperan dalam mencapai ekonomi sirkular. Terkait itu, Pemerintah Kota Tegal mengajak masyarakat dan pemerintah di kota-kota lain untuk turut serta menjalankan program pengelolaan dan daur ulang sampah, terutama sampah plastik.

“Saat ini program pengelolaan dan daur ulang sampah sudah dilaksanakan di TPS 3R kelurahan Mintaragen. Kota Tegal sendiri menargetkan program ini juga dapat dilaksanakan pada tingkat rumah tangga, sehingga hanya sampah-sampah residu yang kemudian akan diolah menjadi briket substitusi batu bara. Melalui edukasi , kami memaparkan kegiatan-kegiatan daur ulang sampah, misalnya cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan.”

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Pemerintah Kota Tegal, tercatat bahwa setiap hari warga Kota Tegal menghasilkan hingga 250-ton sampah, di mana 30% diantaranya merupakan sampah plastik, sebesar 214-ton total timbunan sampah, serta 16-ton volume sampah anorganik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10-ton volume sampah dapat dikelola menjadi kompos di TPST/TPS 3R, serta 10-ton akan diolah menjadi briket sebagai substitusi batu bara.

Baca juga: Kota Tegal Resmikan Pusat Daur Ulang Sampah Bersama Program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!”

Wahyudi Sulistya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) menjelaskan, “Masyarakat tidak bisa mengandalkan alam atau lingkungan untuk mengurai sampah plastik. Mulai dari diri sendiri, bisa dari skala rumah tangga. Masyarakat harus belajar untuk mengelola, memilah-milah jenis sampah dan juga mendaur ulang sampah plastik untuk turut mendorong ekonomi sirkular.”

Hal senada juga diutarakan Wahyudi, Hery Yusamandra, Program Manajer dari Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI). Saat ini, teknologi sudah semakin canggih dengan ketersediaan mesin yang dapat mengolah sampah plastik dalam waktu yang singkat menjadi produk baru, misalnya briket melalui mesin predator sampah yang sudah dijalankan oleh pusat daur ulang sampah plastik Kota Tegal.

Responsible Care® Indonesia (RCI), sebagai salah satu organisasi pendukung program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” yang diwakili oleh Edi Rivai, Chairman dari Responsible Care® Indonesia memaparkan tujuan ekonomi sirkular melalui upaya pengelolaan dan daur ulang sampah. Ekonomi sirkular bertujuan untuk memaksimalkan siklus penggunaan material untuk meminimalisir produksi sampah dengan recovering dan menggunakan kembali berbagai macam produk dan material berulang kali secara sistematik.

“Implementasi Zero Waste Office Management pada Head Office dan Pabrik bisa dilakukan untuk mengurangi sampah yang tidak terkelola dan kemudian menumpuk di TPA. Sampah yang telah terpilah akan dikumpulkan dan dikelola secara terpisah sesuai dengan jenis material masing-masing. Adapun sistem ini telah dijalankan oleh salah satu anggota RCI dan tercatat bahwa pada periode Januari – September 2020 berhasil mengurangi sampah sebanyak 53% ke TPA,” imbuh Edi.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.