Konten Pemasaran Efektif: Siaran Pers versus Blog

Banyak cara yang dilakukan para pebisnis dan praktisi PR untuk memperkokoh citra merek mereka. Mulai dari mengadakan berbagai kegiatan (seperti event, atau menyebarkan tulisan (siaran pers dan blog/web) demi membentuk citra positif bagi merek.

Di Indonesia, siaran pers masih sangat digemari hingga saat ini, berbeda dengan luar negeri yang sudah sangat aktif menjamah dunia maya. Kendati begitu, pertanyaan mengenai manakah media yang lebih efektif masih belum terjawab hingga kini, karena terbentur pada perbedaan sosial masing-masing daerah.

Strategi menggunakan blog atau website memang masih kurang diberdayakan di Indonesia (walau beberapa perusahaan sudah ada yang menggunakannya) karena pengguna internet yang masih belum merata, kecuali di kota-kota besar.

Tapi coba kita singkirkan masalah koneksi internet, anggap beberapa tahun lagi koneksi internet di Indonesia sudah merata, atau target pasar Anda memang hanya di kota besar. Jika demikian, manakah yang akan Anda gunakan, siaran pers atau blog dalam konten pemasaran efektif?

content-marketing-wordle

Rebecca Hougham dalam tulisannya di laman TheCommsco.com menyatakan kesetujuannya, bahwa siaran pers tidak selalu efektif. Alasannya adalah mereka terlalu mainstream. Siaran pers bukannya tidak bekerja, tapi mereka tidak bisa bekerja sendiri. Banyak wartawan yang meminta konfirmasi lewat telepon atau email untuk kemudian digabungkan dengan siaran pers yang disebarkan.

Sedangkan video singkat yang disebar melalui blog, dengan cepat langsung digemari. Cara ini dipuji oleh banyak orang sebagai tren pertumbuhan tercepat dalam konten pemasaran efektif di tahun 2013, serta yang terbaru untuk 2012.

Di negara barat, aplikasi video cepat seperti Vine dan video Instagram memang sedang marak dikonsumsi oleh khalayak, dan banyak pula yang menggunakannya meski hanya untuk seru-seruan. Ini terbukti bahwa video cepat memang sedang digandrungi. Tapi bukan berarti langsung menjadi yang terbaik di antara konten pemasaran efektif.

B2B Marketing juga mengeluarkan infographic tentang perbandingan antara penggunaan studi kasus, blog, dan whitepaper.

B2BM CMBRI 1800

Studi kasus: Peluang mendapat dukungan dari pelanggan sangat besar. Contoh-contohnya juga praktis.

Blog: Memberikan informasi yang mudah dicerna serta memberi kepribadian tersendiri bagi perusahaan.

Whitepaper: Menampilkan suatu informasi, ilmu, atau pengetahuan. Dan merupakan nilai berharga yang bisa dibawa kemana-mana.

Pada akhirnya, tak ada yang benar-benar unggul dalam konten pemasaran efektif, mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Menggabungkan berbagai jenis konten lebih disarankan. Namun faktor terpenting dalam konten pemasaran efektif adalah, bahwa konten yang Anda sebarkan harus bisa mencapai target audiens.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.