www.marketing.co.id – Komunikasi maya, mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Pernahkah Anda mendengar jargon tersebut? Jika Anda belum pernah mendengarnya, bagaimana pendapat Anda dengan jargon tersebut dengan melihat realitas yang ada di sekeliling kita?
“Sooo Asian…”, adalah ucapan yang saya dengar dari teman bule Mamah (Ibu dalam Sunda) saat kami sedang menghadiri acara kumpul-kumpul alumni UI di pusat jajanan ternama di bilangan Senayan, Jakarta. Teman bule Mamah saya mengucapkan hal tersebut saat melihat saya yang sedang asyik sendiri dengan telepon pintar saya dan pastinya, dia sukses membuat saya merasa malu.
Definisi Komunikasi Maya
Sebelum penyampaian saya terlalu jauh, mari kita miliki pemahaman bersama terlebih dahulu mengenai komunikasi maya. Komunikasi maya dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi antar-individu melalui pesan teks, surel, instant messenger, jejaring sosial, dst.
Komunikasi maya, mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Jika hal tersebut adalah sebuah hal buruk, jelas saya menjadi bagian dari hal buruk itu. Karena saya menyadari bahwa saya menjadi bagian dari hal buruk. Saya menyadari bahwa terkadang saya terlalu obsesif untuk berkomunikasi melalui komunikasi maya dan cenderung melupakan komunikasi dengan orang-orang yang jelas sedang ada di dekat saya.
Lebih jauh lagi, efek paling buruk komunikasi maya yang saya rasakan adalah menurunnya produktivitas saat sedang bekerja. Berdasarkan efek negatif yang saya rasakan dari komunikasi maya, maka saya memiliki hipotesis bahwa komunikasi maya memiliki efek negatif terhadap produktivitas masyarakat saat sedang bekerja dalam skala luas.
Saya akui hipotesis saya belum terukur secara valid, namun kita dapat melihat realitas yang ada di sekitar kita, khususnya di kota-kota besar yang mana penggunaan telepon pintar sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas masyarakat.
Secara rasional dan logika, saat kita tidak mampu fokus terhadap tugas yang sedang kita kerjakan, produktivitas kita akan menurun. Produktivitas dapat menurun dari sisi waktu, kualitas dan kuantitas pekerjaan.
Melihat keadaan yang terjadi saat ini dengan semakin menggilanya komunikasi maya, apa yang ditakutkan Albert Einstein benar-benar terjadi melalui ucapannya yang terkenal, “I fear the day when the technology overlaps with our humanity. The world will only have a generation of idiots.”
Bagaimana dengan pendapat Anda? Apakah Anda setuju? (Andika Priyandana – Pemimpin Redaksi Marketing.co.id)
