Marketing.co.id – Sistem operasi smartphone tak lagi sebatas OS BlackBerry, iOS, dan Android saja. Kini, banyak smartphone yang dirancang untuk kebutuhan gaya hidup.
Mobile computing telah menjadi kebutuhan paling mendasar untuk perilaku berinternet di Indonesia. Lambat laun, smartphone menjadi kebutuhan primer untuk mengakses internet. Terutama bagi para profesional yang selalu on the go.
Apalagi, saat ini kebutuhan akan adanya mobile device dengan performa yang tinggi bagi para profesional semakin meningkat—termasuk daya tahan baterai yang lama pun menjadi kebutuhan krusial.
Tak heran jika sekarang bermunculan smartphone yang menawarkan sistem operasi selain iOS dan Android—yang memang sangat dominan di Indonesia juga di negara lain.
Di sisi lain, ada pula beberapa produsen telepon seluler yang tetap memilih Android dibanding iOS maupun sistem operasi lain seperti Windows Phone, Symbian, dan sebagainya. Ya, Android dan iOS masih dinilai jemawa karena memiliki pangsa pasar terbesar, bahkan hingga saat ini.
Meski demikian, kehadiran smartphone dengan sistem operasi lain pun patut diperhitungkan karena bisa saja kemunculan sistem operasi baru tersebut mengusik popularitas iOS maupun Android secara perlahan. Misalnya yang dilakukan oleh Nokia, yang mengusung smartphone berbasis Windows Phone.
Hal ini disadari betul oleh Nokia bahwa menggunakan sistem operasi yang sudah ada dan digunakan oleh vendor lain tentu bisa membuat pangsa pasar yang didapat semakin kecil.
Begitu juga yang dilakukan Acer. Berkolaborasi dengan Intel menjadi pilihan strategis dalam memperkuat pasar di kategori smartphone. Ini ditandai dengan peluncuran smartphone Acer Liquid C1 dengan Intel Inside. Kini, smartphone pertama berbasis Intel Atom processor Z2420 untuk wilayah Asia Pasifik resmi hadir di Indonesia.
“Smartphone ini dirancang khusus untuk menjawab pertumbuhan pasar smartphone kelas menengah yang kian pesat. Tentunya, ini dapat membantu kalangan profesional agar tetap produktif dan terhubung di mana dan kapan saja,” kata Daniel Rustandi, Marketing Division Director PT Acer Indonesia.
Ya, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk smartphone. Oleh karena itu, esensi utama dari smartphone saat ini adalah mengedepankan aplikasi, termasuk juga mengoperasikan aplikasi tersebut.
Untuk itu, kini Acer pun berusaha mengembalikan esensi utama smartphone, yakni telepon genggam yang mumpuni dibalut dengan teknologi terkini dalam komputer. Sehingga, smartphone tidak lagi sekadar telepon genggam, tapi juga disebut “supersmart micro computer”.
Acer dan Intel mempunyai kesamaan visi yang menyatukan dua merek IT global ini dalam jalinan kerja sama strategis terkait inovasi teknologi yang membuka akses teknologi oleh semua orang. Dengan reputasi sebagai merek notebook dan PC, Acer siap memperluas portofolio tablet dan smartphone di Indonesia.
Tentunya, kehadiran Acer Liquid C1 sebagai generasi smartphone terbaru diperuntukkan bagi para profesional yang membutuhkan perangkat komunikasi mobile berfitur lengkap.
Menanti Pesaing
Setelah Nokia meluncurkan smartphone yang menggunakan sistem operasi Windows Phone serta Acer berkolaborasi dengan Intel, tentu ini akan menjadikan pasar smartphone kian bergairah. Oleh karena itu, para vendor pun dituntut jeli dalam menggandeng mitra bisnis ketika ingin “membenamkan” sebuah aplikasi pada perangkat smartphone.
Meskipun banyak gempuran, nyatanya popularitas BlackBerry di Indonesia justru masih dinilai bagus. Smartphone yang melekat dengan BlackBerry Messenger (BBM) ini baru saja meluncurkan BlackBerry Z10 di Senayan City, Jakarta. Bahkan, Telkomsel pun begitu optimistis memasarkan BlackBerry Z10 yang merupakan handset pertama yang mengusung OS BlackBerry 10.
Tak hanya itu, menurut rumor yang beredar, smartphone berbasis Tizen pun segera dirilis oleh Samsung. Tentunya ini akan menjadi kompetitor Android yang nyatanya sudah memberikan kontribusi penjualan bagi Samsung sendiri.
Ya, Tizen merupakan OS berbasis Linux yang dipromosikan Linux Foundation. Tizen pun merupakan pengembangan dari a MeeGo yang sempat dikembangkan oleh Nokia.
Fotografer: Asep Toni
