Komitmen Reku Wujudkan Kripto Sebagai Diversifikasi Investasi Positif bagi Masyarakat

0
reku 2024
Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi (tengah) dan Chief Compliance Officer (CCO) & Co Founder Reku Robby (kiri). (dok : istimewa)
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Sebagai market leader di pasar platform jual-beli kripto, Reku berupaya menciptakan ekosistem yang baik bagi pasar kripto. Ini diwujudkan melalui kolaborasi edukasi dengan inovasi.

Marketing.co.id – Berita Digital | Tidak dipungkiri yang terlintas dari benak kita saat menyebut kripto seringkali adalah sentimen negatif. Mulai dari pencucian uang, legalitasnya diragukan hingga pendanaan teroris. Padahal seperti halnya instrumen investasi lainnya, kripto juga memiliki kelebihan. Salah satunya adalah potensi pertambahan nilai yang cepat, tetapi tentunya diiringi dengan risiko yang tinggi menyesuaikan dengan cryptocurrency.

reku 2024
Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi (tengah) dan Chief Compliance Officer (CCO) & Co Founder Reku Robby (kiri). (dok : istimewa)

Di Indonesia, trend aset kripto beranjak naik beberapa tahun terakhir. Minat yang meningkat dari masyarakat ini terbukti dari jumlah pelanggan yang terus naik di tiap bulannya. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah pelanggan aset kripto terdaftar tembus 18,25 juta per November 2023. Setiap bulan, pertumbuhan rata-rata pelanggan mencapai 437,9 ribu pelanggan sejak Februari 2021.

Pencapaian ini tidak lepas dari keberhasilan perusahaan yang melakukan jual-beli dalam meningkatkan awareness aset kripto kepada masyarakat. Reku, platform jual-beli dan investasi kripto salah satunya. Platform berupa aplikasi mobile yang berdiri sejak 2018 terbilang giat mewujudkan ekosistem kripto melalui edukasi dan literasi. Mahasiswa menjadi target utama dalam kegiatan tersebut karena menempati porsi terbesar pengguna Reku, yakni 48 persen. Selain mengadakan kegiatan literasi bagi mahasiswa melalui kegiatan offline, Reku juga mengajak mahasiswa terlibat aktif dalam grup komunitas online.

“Edukasi dan literasi merupakan kegiatan yang konsisten diadakan Reku. Ini merupakan fundamental terpenting sebelum masyarakat masuk ke aset kripto. Reku memberikan pemahaman dan praktik mengenai konsep, potensi, risiko, serta tren pasar kripto. Sehingga generasi muda bisa semakin melek dengan opsi investasi yang ada serta dapat mengambil keputusan berinvestasi yang lebih bijak,” ujar Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi.

Menggandeng Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Reku gencar melakukan kegiatan literasi crypto dan blockchain dalam program ABI Goes to Campus di empat (4) kampus yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Bina Nusantara (Binus) hingga akhir tahun 2023.

Selain itu, Reku juga aktif mengadakan edukasi berbasis komunitas yakni ReKru Roadshow di 30 kota dan menjangkau lebih dari 1.500 orang. Termasuk diantaranya kota tier 2 dan 3. Kegiatan ini sifatnya always-on, untuk meningkatkan literasi dan menangkap peluang adopsi kripto termasuk di luar pulau Jawa.

“Minat masyarakat ini turut memotivasi Reku untuk konsisten dalam memperkuat posisi dan membentuk komunitas yang lebih melek dan bijak berinvestasi. Dengan kondisi pasar yang terus dinamis di berbagai sektor investasi, kami percaya aset kripto menjadi pilihan diversifikasi investasi yang positif bagi masyarakat,” ungkap Jesse.

Jawab Stigma Negatif dengan fitur Inovatif

Dari sisi internal, Reku pun terus berbenah diri untuk menyuguhkan layanan terbaik bagi penggunanya. Aplikasi Reku berinovasi menghadirkan fitur canggih yang memudahkan dalam trasaksi jual-beli kripto. Fitur Investment Insight contohnya, memudahkan pengguna memantau performa investasinya.

reku screenshot

“Dengan fitur Investment Insight, pengguna bisa mengetahui rangkuman keuntungan dan kerugian investasinya, termasuk performa setiap aset kripto, grafik pergerakan investasi dalam periode tertentu, hingga alokasi investasi dan kumulasi rewards fitur staking,” papar Jesse.

Pengalaman menyenangkan dalam bertansaksi tersebut dirasakan E Sutisna. Menurutnya dari segi UI dan UX Reku memiliki desain yang bagus dan mudah digunakan.

“Reku sangat mudah dipahami bagi pemula seperti saya.Hanya ada beberapa koin yang belum masuk. Mungkin ke depannya bisa lebih banyak lagi listing koin lainnya,” ujarnya.

Dalam hal perizinan, Reku sudah mengantongi izin menjadi pedagang fisik aset kripto (PFAK) dan menjadi  platform exchange pertama yang merilis audit Proof of Solvency. Reku juga selalu berupaya mempertahankan posisi sebagai exchanger dengan tingkat likuiditas tinggi  agar para pengguna bisa dengan mudah melakukan transaksi dan berinvestasi.

“Reku menyediakan biaya transaksi kompetitif diimbangi dengan keamanan berstandar internasional. Karena keamanan dan kenyamanan pengguna tetap menjadi prioritas Reku. Termasuk dalam proses pemilihan koin, Reku melakukan proses kualifikasi yang sangat selektif dengan mengevaluasi beberapa kriteria sebelum aset kripto diperjualbelikan bagi investor,” ungkap Jesse.

Ke depannya, Reku memiliki misi untuk mengajak masyarakat Indonesia jadi #InvestorBeneran yang lebih melek dan kritis dalam berinvestasi aset kripto.

“Sudah saatnya aset kripto menjadi bagian dari diversifikasi investasi masyarakat. Performa aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum juga telah menunjukkan potensi yang menarik sebagai alternatif investasi. Selain itu, aset kripto pun juga bisa dimanfaatkan untuk investor jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya adalah bagaimana investor bisa menemukan kecocokan dengan aset kripto dan merasakan potensi diversifikasi portofolio mereka,” pungkas Jesse.

Angelina Merlyana Ladjar