Kolaborasi Klop Antara Michael Jordan dengan Nike

Selebritis atau orang-orang terkenal adalah seorang salesman yang handal. Setidaknya begitulah yang ada di pikiran petinggi-petinggi dari perusahaan brand ternama. Menghadirkan wajah yang sudah familiar dan dikenal oleh seluruh orang di dunia adalah cara termudah untuk memasarkan atau mengenalkan brand Anda untuk terus diingat konsumen.

Selebritis tidak harus aktor dan aktris yang terkenal secara internasional. Orang terkenal yang mempunyai penggemar yang sesuai dengan target pasar dari suatu brand bisa menjadi salesman tersebut. Olahragawan atau atlet misalnya, menjadi buruan dari perusahaan perlengkapan peralatan olahraga untuk diajak melakukan kerjasama branding.

michael jordan

Bicara mengenai atlet, tentu nama Michael Jordan bukanlah hal yang asing di telinga kita. Superstar di olahraga bola basket ini mempunyai brand sepatu model sneakers yang sangat popular yang bernama Air Jordan. Air Jordan adalah hasil kolaborasi antara Jordan dan Nike, di mana kolaborasi ini banyak dinilai oleh analis adalah kolaborasi yang klop karena tidak hanya sebatas bisnis dan uang saja tapi juga memakai cinta.

Penggunaan kata “cinta” ini mungkin sedikit cheesy dan bukan kata yang bisa dipadu padankan dengan kata bisnis seperti “deal”. Tapi jika melihat kiprah sneakers ini yang sampai sekarang masih bertahan dan terus meraup keuntungan tidak berlebihan jika menyebut Air Jordan adalah buah hati dari cinta sejati antara Michael Jordan dan Nike.

Pemilihan Michael Jordan sebagai icon mereka juga dianggap sebagai perjudian yang besar saat itu. Jordan, tahun 1984, baru lulus kuliah dan pertama kalinya bermain di NBA, ajang kompetisi bola basket tertinggi di negeri Paman Sam. Prestasi dan kualitasnya belum sangat teruji dan sebagai rookie, belum ada yang mengenalnya sama sekali.

nate-robinson-air-jordan-collection-21

Untuk mengontrak Jordan, Nike harus bersaing dengan kompetitornya seperti Converse dan Adidas. Orangtua Jordan pun diikutsertakan Nike untuk membuat keputusan dalam salah satu perjanjian kontrak bersejarah di dunia. Langkah Nike tidak sia-sia, akhirnya mereka pun berhasil mendapat tandatangan Jordan.

Keputusan mengontrak Jordan adalah langkah yang tepat bagi Nike, pasalnya karir Jordan di NBA pun terus meningkat dan melesat dengan cepat, puncaknya adalah ketika meraih medali emas bersama The Dream Team USA di Olimpiade Barcelona. Pemilik nomor 23 ini berhasil mengumpulkan cincin juara NBA sebanyak 6 buah, dan menjadi salah satu pemain legendaris di NBA.

Jordan pun tidak pernah mempunyai masalah yang menganggu karir dan persona-nya sebagai icon sehingga menjadi good role model. Hal ini secara langsung juga memberikan pengaruh yang positif bagi Nike.

Air Jordan sampai sekarang pun masih terus diproduksi walaupun sang idola sudah lama pensiun dari lapangan bola basket. Sepatu yang kini menjadi bagian dari lifestyle yang disebut dengan sneakers sudah mempunyai 31 seri (Air Jordan I-XXXI) dari 1985 sampai 2016. Keuntungan penjualannya pun terus berjalan baik untuk Seri Air Jordan yang baru maupun yang lama. Sneakers ini berkontribusi memberikan pemasukan untuk Nike – dari penjualan brand Jordan –  sebesar 1 miliar dollar.

Kesuksesan Jordan membangun dinasti sneakers membuatnya menjadi salah satu orang terkaya didunia. Ia masuk dalam daftar majalah Forbes sebagai 20 selebritis dengan pendapatan sebesar 55 miliar dollar dalam rentang Juni 2009 sampai Juni 2010. Jordan juga tercatat sebagai pebisnis terbaik di tahun 2014. Sedangkan di tahun 2015 Jordan terpilih sebagai orang terkaya afro-amerika didunia dengan kekayaan 1,1 milyar dollar.

Air Jordan adalah salah satu contoh brand yang sukses bertahan dalam waktu yang lama. Di sini Nike selain berhasil memperkuat bonding antara brand dan selebriti juga menerapkan strategi marketing yang baik dan jitu. pelajaran marketing yang bisa kita petik dari kisah Air Jordan ini adalah:

Memulai Sesuatu yang Baru. Nike mengajak Jordan kerjasama tidak hanya memasang nama Jordan saja, tapi membuat konsep yang kuat dan personal untuk sepatu olahraga. Tahun 80-an semua tim basket memakai sepatu yang sama dan belum ada brand yang berpikir sejauh dan semaju itu.

Meredam Berita Negatif. Inovasi yang dilakukan oleh Nike bukan tanpa halangan, selalu ada berita negatif yang menyertainya – terutama dari kompetitor. Tapi Nike memilih cara yang unik dengan mendiamkan semua berita tersebut. Nike mencoba meminimalisir menyebut brand kompetitor dan lebih memilih bekerja dengan memfokuskan diri  untuk memperkuat pesan mereka ke kostumer.

Logo. Ini adalah cara pemasaran yang paling tua sekaligus paling efektif. Ketika nama brand kita terlalu panjang dan sulit diingat, kostumer tetap bisa mengidentifikasi brand kita dengan logo. Ini yang dilakukan oleh Nike terhadap Air Jordan. Tahun 1987, untuk Air Jordan, Nike berani mengganti seluruh lambang swoosh(centang) mereka yang ikonik dengan dengan gambar silhouette Jordan yang sedang melakukan slamdunk – biasa disebut dengan Jumpman.

Memilih Icon. Nike memilih Jordan sebagai ambassador mereka karena dia berhasil mempresentasikan  apa yang diinginkan oleh Nike untuk sepatu olahraga. Jordan juga sosok yang positif yang memberikan inspirasi tidak hanya bagi penggemar olahraga basket saja tapi seluruh orang.

Wicaksono

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.