KKP & Telkom Imbau Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Keberadaan SKKL SMPCS

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) telah menggelar sosialisasi terkait Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), dengan fokus pada rute Merauke-Timika yang sering mengalami gangguan.

Kabel laut sepanjang 8.800 kilometer tersebut merupakan infrastruktur krusial untuk komunikasi di wilayah Papua. Sejak akhir tahun 2017, kabel ini telah mengalami tujuh kali kerusakan yang intensitasnya meningkat dalam dua tahun terakhir, terutama di wilayah Merauke yang diduga disebabkan oleh aktivitas perikanan tangkap.

Doni Ismanto, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, menjelaskan urgensi perlindungan terhadap SKKL SMPCS, “Ini satu-satunya backbone yang berfungsi optimal sebagai tulang punggung komunikasi masyarakat di Papua. Karena itulah terbit surat edaran dari Ditjen Perikanan Tangkap yang meminta para pelaku usaha perikanan tangkap untuk memperhatikan rute kabel laut ini.”

Surat edaran tersebut mengimbau agar pelaku usaha perikanan tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan atau menurunkan jangkar kapal di sekitar koridor Merauke-Timika yang dilalui oleh kabel laut tersebut. Hal ini diharapkan dapat dilaksanakan oleh semua pihak terkait, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, serta Syahbandar di Pelabuhan Perikanan.

Tri Aris Wibowo, Direktur Kepelabuhan Perikanan Ditjen Perikanan Tangkap KKP, menambahkan bahwa pihaknya akan melibatkan syahbandar untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal perikanan yang beroperasi di wilayah Merauke, Papua Selatan. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi risiko kerusakan pada infrastruktur kabel laut akibat aktivitas perikanan.

Telkom Indonesia sebagai operator SKKL juga turut berperan dengan menyediakan peta lokasi kabel laut yang dipasang di sejumlah Pelabuhan Perikanan di wilayah terkait. Johan Eko Prasetyo, Deputy Executive General Manager Divisi Service Operation Telkom, menjelaskan pentingnya SKKL bagi masyarakat Papua Selatan, “Ketika terjadi gangguan, backup yang kita miliki menggunakan satelit hanya dapat memenuhi 6 persen kebutuhan, sehingga ini merupakan masalah serius bagi kegiatan sehari-hari masyarakat.”

Dalam upaya jangka panjang, Telkom berencana untuk memasang penanda koridor SKKL yang juga berfungsi sebagai rumah ikan, sebagai langkah preventif agar kapal-kapal nelayan tidak masuk ke zona inti kabel laut. Langkah ini akan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat, termasuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang sudah bekerja sama dengan KKP.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here