Marketing.co.id – Berita UKM | Sebagai petani budidaya jamur tiram, Lia Amalia (Lia), Founder Mushi Jamur Crispy, sering terkendala pemasaran hasil panen terutama saat panen raya serta menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri. Masyarakat saat itu tidak mencari jamur tiram, akibatnya hasil panen pun terbengkalai tak laku.
Lia pun putar otak mengolah jamur tiram segar bersama tepung, aneka bumbu, yang diperkuat kaldu jamur sebagai perisa rasa pengganti MSG menjadi jamur crispy.
Baca Juga: Tips Membuat Katalog untuk Meningkatkan Penjualan
Hasil olahan dipasarkan keanak-anak sekolah dan juga di warung sekitar. Upayanya membuahkan hasil positif. Jamur crispy meraih banyak peminat sehingga bisa membantu sesama petani dan ikut melestarikan lingkungan melalui pemanfaatan limbah serbuk gergaji sebagai media tanam jamur (backflow).
Semakin lama Lia pun mengenal konsep branding dan pengemasan sebagai unsur daya tarik jualan. Bungkusan plastik kemudian diganti menjadi standing pouch standar dan kemudian menjadi standing pouch berlapis aluminium foil. Dari merek “Citra Rasa Utama” kemudian beralih menjadi Mushi yang merupakan singkatan dari Mushroom Indonesia sampai sekarang.
Baca Juga: Tips Jualan Tanpa Harus “Jualan”
Pada awalnya Lia menjadi petani budidaya jamur tiram selama empat tahun, kemudian beralih menjadi pengusaha jamur crispy pada 2018. Pada tahun tersebut pula dirinya masuk menjadi seller di Blibli.
“Saat itu saya mendapat undangan pelatihan wirausaha dengan narasumber Blibli. Dalam hati memang ingin jualan online dan di sela waktu istirahat saya menyapa pihak Blibli menanyakan apakah produk saya bisa dijual secara online,” ujarnya mengenang.
Baca Juga: 5 Rahasia Memenangkan Penjualan
Gayung pun bersambut dan sejak itu hingga sekarang Lia memasarkan Mushi Jamur Crispy di Blibli. “Saya kan orang tua gaptek. Tidak paham sama sekali. Namun tim Galeri Indonesia Blibli membimbing saya bagaimana menangani transaksi pemesanan, melakukan pemasaran online, dibantu mengikuti promo flash sale. Jadi, kalau tidak paham saya tidak segan bertanya dan mendapat respon positif,” lanjutnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, perempuan asal Cirebon ini mengaku terinspirasi oleh Nabi Muhammad yang merupakan seorang pedagang ulung. Selain itu ungkapan “Berusaha dan Berdoa” menjadi kalimat motivasinya.
Baca Juga: Tips Mudah Mendorong Penjualan Ke Luar Negeri
Perempuan berusia 53 tahun ini masih menyimpan keinginan suatu hari nanti mampu melakukan pembaruan alat demi kemajuan Mushi Mushroom Crispy, karena hingga saat ini modal masih difokuskan menjadi biaya produksi.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis