Kinerja Positif di Kuartal III, Laba Setelah Pajak PermataBank Capai Rp2,1 Triliun

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Total Aset tumbuh 14,3% diiringi peningkatan Laba Operasional sebelum Provisi (PPOP) sebesar 20,9% Year-on-Year (YoY)

Marketing.co.id – Berita Marketing | Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga baik, PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) terus membukukan kinerja yang positif hingga kuartal ketiga 2023, yang ditandai oleh pertumbuhan Total Aset sebesar 14,3% di Rp251,9 triliun dan kenaikan Pendapatan Usaha Bank sebesar 11,6% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp9 triliun.

Pencapaian ini merupakan hasil penerapan strategi bisnis secara fokus dan konsisten dan didukung juga dengan sinergi yang kuat dengan Bangkok Bank, sebagai induk PermataBank untuk memanfaatkan kapabilitas yang kuat.

Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengatakan, “Kinerja positif yang kami cetak di kuartal ketiga 2023, ini tidak lepas dari penerapan strategi bisnis yang selalu menjadi komitmen PermataBank menjadi bank pilihan. Kami akan terus fokus untuk memperkuat bisnis deposito dan wealth, menjadi mitra ekosistem pilihan bagi para pelaku bisnis dan teknologi, dan meraih NPS terdepan di industri perbankan.”

Pendapatan Usaha Bank dikontribusikan dari pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 11,6% menjadi Rp7,4 triliun. Laba Operasional sebelum Provisi sebesar Rp4,6 trilliun, tumbuh 20,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Keberhasilan ini menghantarkan Bank membukukan Laba Setelah Pajak sebesar Rp2,1 triliun sampai dengan kuartal ketiga 2023.

Penyaluran Kredit Bank sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 tumbuh sebesar 2,4% YoY menjadi Rp138,9 triliun, yang mayoritas dikontribusikan dari Kredit Pinjaman Korporasi dan Pembiayaan Bersama (Joint Financing). Rasio Loan to Deposit (LDR) membaik menjadi 75,6% di September 2023 dibandingkan 68,9% pada Desember 2022 sejalan dengan inisiatif untuk melakukan optimalisasi neraca bank.

Konsistensi dalam menerapkan pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian tercermin dalam rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) PermataBank pada September 2023 yang terjaga masing-masing pada level 2,9% dan 9,5%, membaik dibandingkan pada level 3,1% dan 11,8% YoY.  Lebih lanjut, PermataBank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 285,7% dan 86,7%.

Komitmen untuk menyelesaikan kredit bermasalah tetap terjaga melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 49,2% pada September 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 53,1%.

Total simpanan nasabah tumbuh 12,6% menjadi Rp181,8 triliun.  Bank tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, dimana hingga sembilan bulan pertama tahun 2023, rasio CASA masih berada di level 55.9%. Dari sisi permodalan, PermataBank merupakan salah satu yang terkuat diantara 10 besar bank komersial di Indonesia dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar 39,4% dan 29,9%.

Semangat Kebersamaan PermataBank

Memasuki tahun ke-21, PermataBank semakin mengokohkan visinya sebagai mitra yang yang memberikan nilai bermakna bagi nasabah, Sebagai bagian dari Bangkok Bank dan jaringan internasionalnya di 15 negara di ASEAN, PermataBank kini memiliki potensi yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan nasabah serta memenuhi kebutuhan finansial individu dan bisnis di Indonesia dengan prinsip customer-centric untuk semangat melayani #DenganHati.

Semangat kebersamaan juga direfleksikan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), PermataHati. Selain program yang dibentuk sejalan dengan upaya pemerintah, PermataHati pun mengangkat pentingnya pemberdayaan perempuan terutama di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dengan cara menciptakan ekosistem institusi keuangan yang berdampak, tidak hanya kepada nasabah, tetapi juga masyarakat secara luas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here