Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200% di Triwulan III 2024

0
Phapros
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Phapros Tbk gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya untuk terus meningkatkan pendapatan di akhir tahun ini. Ekspansi yang dilakukan adalah melebarkan sayap komersialisasi produk tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Perusahaan ini kembali mengekspor beberapa produk unggulannya ke Timor Leste dan Kamboja.

Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, mengatakan bahwa Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor emiten berkode saham PEHA ini.

Di sisi lain, Kamboja merupakan negara pertama tujuan ekspor Phapros di tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pelanggan setia produk-produk Phapros. Hal itu menandakan bahwa produk – produk yang kami produksi memiliki kualitas yang teruji, tak hanya di dalam negeri, bahkan di luar negeri,” tambahnya.

BPOM Kunjungi Daewoong Pharmaceutical untuk Perkuat Kerjasama Farmasi Indonesia – Korea

Adapun produk yang diekspor ke dua negara tersebut pada triwulan ketiga 2024 ini adalah obat antialergi, obat influenza, dan antijamur. Secara konsolidasi pendapatan melalui ekspor memang belum signifikan dibandingkan total pendapatan Perseroan, sebagaimana yang juga dinyatakan dalam Laporan keuangan Triwulan III tahun buku 2024 yang tayang beberapa waktu lalu. Meski begitu sejak awal tahun hingga September 2024 kinerja ekspor mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni diatas 193%.

Walaupun kinerja di Triwulan III 2024 ini masih tampak adanya koreksi pada pendapatan dan laba bersih Perseroan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya, dikarenakan upaya perbaikan proses bisnis yang terus berlangsung hingga saat ini dari hulu ke hilir, tetapi sudah mulai tampak adanya perbaikan signifikan di sisi lain, yaitu penurunan beban usaha mencapai 16,4% secara YoY yang terdiri dari penurunan beban umum dan administrasi diatas 5% dan biaya pemasaran hingga diatas 20%, hal ini menjadi bukti berhasilnya program efisiensi dan penyempurnaan proses bisnis yang telah dilakukan Perseroan mulai dari awal tahun 2024, selain juga adanya peningkatan kinerja ekspor yang telah dijelaskan diatas.

Phapros

Meski secara value ekspor kami belum signifikan secara kinerja konsolidasi kami, ke depannya kami optimistis nilainya akan terus bertumbuh seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara-negara yang telah menjadi pelanggan tetap produk kami. Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa melampaui 10 persen dari total pendapatan kami”, jelas Ida Rahmi Kurniasih.

Penjualan Ekspor

Realisasi penjualan Produk Ekspor bulan September 2024 sebesar Rp745,3 juta, sehingga secara kumulatif sampai dengan September 2024 adalah Rp3,3 miliar mencapai 99,0% terhadap anggaran pada periode yang sama sebesar Rp3,4 miliar.

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu pada periode yang sama mengalami kenaikan sebesar 193,6% atau setara Rp2,2 miliar. Produk yang diekspor di antaranya Antimo, Noza, Livron B-Plex, dan lain-lain dengan tujuan penjualan ekspor Timor Leste, Kamboja, dan Filipina.

Sumatera Utara Jadi Tulang Punggung Ekspor Nasional

Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Umum dan Administrasi sampai dengan bulan September 2024 adalah sebesar Rp89,2 miliar atau 78,0% terhadap anggarannya pada periode yang sama dan mengalami penurunan dari realisasi tahun lalu pada periode yang sama sebesar 5,1% atau Rp4,8 miliar. Pencapaian biaya umum dan administrasi di bawah anggaran dan realisasi tahun lalu pada periode yang sama terjadi karena dampak upaya efisiensi

Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran sampai bulan September 2024 adalah sebesar Rp207,9 miliar atau 73,2% terhadap anggarannya pada periode yang sama dan mengalami penurunan dari tahun lalu pada periode yang sama sebesar 20,5% atau Rp53,7 miliar. Pencapaian biaya pemasaran di bawah anggaran dan realisasi tahun lalu pada periode yang sama terjadi seiring dengan terjadinya penurunan penjualan dan adanya upaya efisiensi.