Kimia Farma Beri Kesempatan Masyarakat Jadi Reseller Melalui Aplikasi Mediv

Marketing – Tidak mau tertinggal dalam gerbong ekonomi digital, PT Kimia Farma (Persero)Tbk meluncurkan aplikasi Mediv, sebuah platform digital yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat melakukan jual beli produk kesehatan (healthcare) dan kosmetik berkualitas.

Melalui platform tersebut, perusahaan farmasi pelat merah ini mendorong masyarakat untuk menjadi entrepreneur (pebisnis) dengan menjadi mitra reseller Mediv. Melalui toko kesehatan virtual ini, para mitra Mediv dapat berbisnis berbagai produk healthcare berupa alat kesehatan, kosmetik, skin care, suplemen kesehatan, personal care (perawatan diri), dan lain sebagainya.

Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir menjelaskan, butuh persiapan selama setahun untuk meluncurkan Mediv, baik dari sisi platform, jenis produk yang diperjualbelikan, dan sistem pembayaran.

“Hanya bermodalkan smartphone, masyarakat sudah bisa berbisnis produk kesehatan dan kosmetik di aplikasi Mediv. Adanya fitur unggulan berupa Mediv screen dan Mediv Augmented Reality (AR) akan menawarkan pengalaman berbelanja di dunia maya atau online layaknya di dunia nyata. Ini merupakan era mudah berbisnis, ibaratnya hanya ‘bermodalkan jari’,” ungkap Honesti usai Grand Launching Mediv di Ice Palace, LotteShopping Avenue, Jakarta(29/4/2019).

Di samping menambah penghasilan, para mitra Mediv akan memperoleh kemudahan untuk menjual produk kesehatan dan kosmetik. Hampir tidak memerlukan modal dan para mitra Mediv juga tidak perlu menyediakan ruangan atau gudang untuk menyimpan stok barang. Sebab barang pesanan akan langsung dikirim ke konsumen setelah transaksi berhasil dilakukan. Untuk menjadi mitra Mediv, masyarakat hanya perlu melakukan pendaftaran pada situs web mediv.co.id.

Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir berbicara saat peluncuran aplikasi Mediv.

Masyarakat yang ingin berbisnis melalui Mediv dapat mengunduh aplikasi Mediv di Play Store. Untuk sementara aplikasi Mediv belum tersedia iOS. Para mitra dapat menemukan kemudahan akses, penggunaan, dan transaksi. Produk-produk yang disajikan juga ditampilkan secara 3D selayaknya berbelanja secara konvensional. Untuk melakukan pemesanan, konsumen cukup memilih barang yang diinginkan. Selanjutnya, lakukan pemesanan dan isi alamat lengkap.

Untuk bisa langsung bertransaksi di Mediv, reseller mesti mengisi saldo e-wallet senilai Rp200 ribu yang nantinya bisa digunakan untuk membeli produk. Dari setiap transaksi, para mitra berkesempatan menikmati komisi hingga 10 persen.

Hingga saat ini angka unduhan Mediv mencapai sekitar seribu. Adapun jenis produk yang ditawarkan sekitar 3 ribu SKU. “Produk kosmetik Kimia Farma yang dijual di Mediv sekitar 40%, untuk produk alat kesehatan dari mitra,” jelas Honesti.

Honesti menambahkan, perusahaan belum menetapkan target berapa besar kontribusi kanal penjualan online terhadap keseluruhan bisnis Kimia Farma. Terpenting katanya perusahaan dapat memberikan customer experience, karena faktor ini sangat menentukan dalam keberhasilan bisnis online. “Kita ingin dalam 5 tahun ke depan kontribusinya mencapai 5-10 persen,” tandasnya.

Dia menambahkan, Kimia Farma sebagai BUMN Farmasi terbesar di Indonesia masih tetap bergantung dengan jalur distribusi offline. Pasalnya perusahaan dengan layanan Healthcare dari hulu ke hilir ini hingga Maret 2019 didukung dengan 1.178 jaringan Apotek, 550 Klinik Kesehatan, 55 Laboratorium Klinik, 3 Klinik Kecantikan, 10 Optik, 48 cabang Trading & Distribution, dan 34 jaringan usaha di Arab Saudi.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.