Ketidakpastian Politik Ancam Pertumbuhan Indonesia, Pasar Mulai Menilai Ulang Risiko

0
prediksi ekonomi indonesia
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Ekonomi Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 5,12% pada kuartal kedua 2025. Angka ini menegaskan posisi Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi regional di Asia Tenggara. Namun, gejolak politik belakangan ini menimbulkan ketidakpastian yang mulai menggerus kepercayaan investor.Ketidakpastian Politik Ancam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Pasar Mulai Menilai Ulang Risiko

Marketing.co.id – Berita Marketing | Ekonomi Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 5,12% pada kuartal kedua 2025. Angka ini menegaskan posisi Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi regional di Asia Tenggara. Namun, gejolak politik belakangan ini menimbulkan ketidakpastian yang mulai menggerus kepercayaan investor.

Rupiah melemah ke kisaran Rp16.500 per dolar AS, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lebih dari 3%. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik ke 6,335%, mencerminkan meningkatnya premi risiko. Sentimen pasar semakin tertekan setelah mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta penahanan sejumlah tokoh pasca-protes besar yang berujung kerusuhan.

Meski demikian, pejabat pemerintah seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Bank Indonesia menegaskan bahwa fundamental ekonomi tetap kokoh. Airlangga menyoroti peran permintaan domestik, pembangunan infrastruktur, dan ekspor komoditas sebagai pilar pertumbuhan.

Investor Menarik Diri

Menurut analis EBC Financial Group, sebagian investor global mulai menarik diri dari aset Indonesia seiring naiknya risiko politik. “Kondisi pasar saat ini menunjukkan interaksi rumit antara fundamental makroekonomi dengan sentimen investor. Di tengah ketidakpastian tinggi, pelaku pasar cenderung menghindari risiko,” ujar Samuel Hertz, Kepala APAC EBC.

East Asia Forum menilai gelombang protes menjadi peringatan serius bagi pemerintah agar mampu menyeimbangkan pertumbuhan dengan tata kelola yang lebih transparan. Kekhawatiran terkait kelanjutan kebijakan pasca-mundurnya Sri Mulyani juga menambah tekanan.

Dampak Nyata ke Ekonomi

Kerusuhan sudah menimbulkan kerugian ritel lebih dari Rp500 miliar (US$30,4 juta). Gangguan juga meluas ke sektor digital. Penangguhan fitur penjualan TikTok Live misalnya, memberi pukulan bagi UMKM yang mengandalkan platform tersebut untuk menjangkau sekitar 185 juta pengguna aktif di Indonesia.

“Stabilitas sosial memainkan peranan penting yang sering diabaikan dalam menilai pasar negara berkembang. Sektor konsumen paling cepat merasakan tekanan akibat ketidakpastian politik,” jelas Hertz.

Langkah Pemerintah dan Bank Sentral

Presiden Prabowo Subianto berjanji mengambil langkah tegas memulihkan ketertiban, termasuk pengurangan hak istimewa legislator, penanganan kerusuhan, serta paket stimulus Rp200 triliun (US$12,1 miliar). Namun efektivitas kebijakan ini masih menunggu waktu.

Sementara itu, Bank Indonesia menegaskan kesiapan menggunakan instrumen intervensi pasar dan dukungan likuiditas untuk menstabilkan volatilitas rupiah serta menjaga kepercayaan investor.

Fondasi Jangka Panjang Masih Kuat

Terlepas dari gejolak, struktur ekonomi Indonesia tetap ditopang oleh demografi muda, transformasi digital, dan posisi strategis di pasar komoditas global. Faktor-faktor ini diyakini akan menopang pertumbuhan jangka panjang.

Namun, Hertz mengingatkan bahwa kepercayaan pasar tidak hanya bergantung pada fundamental ekonomi, tetapi juga pada stabilitas sosial dan politik. Ketidakpastian politik dapat dengan cepat mengubah persepsi risiko dan keputusan investasi di pasar negara berkembang.