Kelas Jurnalis MSD: Wanita Harus Tahu Cara Cegah Kanker Serviks

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi dan beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia.

Dokter Keven Tali, Sp.OG, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, tengah menjelaskan mengenai Kanker Serviks dalam Kelas Jurnalis yang digelar oleh MSD di Jakarta pada Selasa (14/11). Foto: marketing.co.id/lialily.

Menduduki urutan kedua bagi wanita setelah kanker payudara, yaitu sekitar 36.633 kasus baru atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia pada 2021.

Mengambil momen Hari Kesehatan Nasional, MSD Indonesia (nama dagang Merck & Co.,Inc.,Rahway, NJ.,USA) bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kelas jurnalis terkait urgensi peningkatan pemahaman tentang imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan penyebaran kanker serviks di Indonesia.

Bertempat di Hermitage Hotel, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11), menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou serta dokter spesialis kandungan dan dokter anak.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin melalui video menyampaikan, “Apresiasi kepada PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga meningkatkan pemahaman jurnalis mengenai pencegahan kanker serviks. Kami menargetkan cakupan imunisasi HPV bagi 2,9 juta anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6, serta target deteksi dini dapat tercapai.”

“MSD mendukung tenaga kesehatan untuk semakin aktif memberikan edukasi mengenai imunisasi HPV. Kelas Jurnalis yang diadakan untuk kedua kalinya ini, kami hadirkan untuk membantu mengedukasi masyarakat agar semakin proaktif dalam menjaga kesehatan terutama wanita. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan akses informasi serta imunivasi HPV sebagai langkah pencegahan penyebab kanker serviks,” ujar Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.

Kemenkes terus memperluas cakupan imunisasi HPV secara nasional. Hingga saat ini, imunisasi HPV tahun 2023 melalui program BIAS baru mencapai 65,5% dimana untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan minimal 90% capaian imunisasi HPV.

“Kanker serviks meski berisiko mematikan namun dapat dicegah. Sayangnya, seseorang dengan kanker ini datang ke rumah sakit saat sudah terlambat terdeteksi. Kesadaran orang tua untuk mengedukasi anak-anak dari dini harus terus ditingkatkan agar terhindar dari resiko kanker serviks di masa depan dan imunisasi merupakan upaya pencegahan yang paling murah,” jelas dr. Prima Yosephine, MKM.,Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI.

Masih ada keengganan di masyarakat untuk melakukan skrining dan mendapatkan imunisasi HPV. Tahun 2023, cakupan skrining kanker serviks di Indonesia hanya mencapai 7,02% dari target 70%.

Lalu bagaimana cara mengantisipasi kanker ini? Selain edukasi seksual sejak dini, pemberian imunisasi HPV jg penting. Normalnya HPV dapat diberikan untuk anak usia 9-12 tahun dengan pemberian sebanyak 2 kali imunisasi. Sedangkan bagi anak usia diatas 15 tahun dapat diberikan sebanyak 3 kali imunisasi untuk pencegahan kanker serviks sejak dini.

“Tak hanya anak, imunisasi HPV juga penting diberikan untuk perempuan usia remaja dan dewasa bagi yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik. Bagi wanita usia subur (WUS) usia 30-50 tahun, World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk melakukan skrining kanker serviks secara rutin sebagai cara untuk mendeteksi infeksi HPV sebagai penyebab utama,” pukas  Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Keven Tali, Sp.OG.

Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here