Kata ‘googling’ Pada Google Memudar, Gen Z Lebih Pilih TikTok

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Dua puluh tahun lalu, Google berhasil mencapai apa yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit perusahaan: namanya menjadi kata kerja. Kamus Merriam-Webster secara resmi mengakui “Google” sebagai kata kerja, yang sinonim dengan pencarian sesuatu secara daring. Istilah tersebut bahkan masuk ke dalam bahasa Yunani sebagai “googling,” sebuah bukti pengaruh Google terhadap budaya global dan kehidupan sehari-hari.

Namun, keadaan sudah mulai berubah. Menurut penelitian oleh analis Bernstein, termasuk Mark Shmulik, penggunaan “Google” sebagai kata kerja sedang menurun.

“Generasi Z sekarang menggunakan istilah ‘searching,’ bukan ‘Googling,'” catat penelitian tersebut. Temuan ini merupakan bagian dari studi yang lebih luas yang difokuskan pada Generasi Z, mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Tidak seperti generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh sepenuhnya secara daring, sering kali menggunakan smartphone dan aplikasi daripada komputer dan web.

Gen Z Lebih Memilih TikTok Daripada Google!

Seiring dengan semakin matangnya Gen Z dan semakin besarnya pengaruh mereka dalam ekonomi global, hal ini membawa perubahan signifikan dalam perilaku konsumen. Analis Bernstein menunjukkan bahwa baik Gen Z maupun Gen Alpha yang lebih muda jarang mengatakan “Google it” lagi. Sebaliknya, mereka memilih istilah yang lebih sederhana seperti “search it”.

Misalnya, saat mencari rekomendasi restoran atau ulasan hotel, Gen Z lebih cenderung menggunakan TikTok daripada Google. Mereka juga cenderung mengunjungi situs web merek secara langsung, yang sering kali dipengaruhi oleh dukungan media sosial.

Apa artinya ini bagi Google? Seperti yang dilaporkan Business Insider, tren ini bisa jadi meresahkan. Nasib Yahoo yang pernah dominan memberikan kisah peringatan. Dahulu kala, “Yahooing” adalah istilah umum—hingga tidak lagi, dan nasib perusahaan itu pun cepat memudar.

Ironisnya, Google awalnya tidak senang namanya berubah menjadi kata kerja. Ketika nama perusahaan menjadi terlalu umum, akan lebih sulit untuk melindunginya sebagai kekayaan intelektual. Namun, seperti yang dijelaskan Shmulik, jika kata “Google” tidak lagi digunakan sehari-hari, itu bukan pertanda keberhasilan. Hal itu mencerminkan kebiasaan pengguna yang terus berkembang dan teknologi baru yang menggantikan teknologi lama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here