www.marketing.co.id – Karnaval atau parade, di mana pada awal kemunculannya karnaval diselenggarakan di benua Eropa dan Amerika sebagai salah satu bagian dari acara ritual keagamaan penduduk setempat.
Dalam perkembangannya kegiatan ini ditiru atau diadopsi oleh banyak negara di luar kedua benua di atas, walau tujuan pengadaannya sudah berbeda-beda.
Sebagaimana di Indonesia atau di kota-kota Provinsi dan Kabupaten, karnaval lebih dikenal sebagai pesta rakyat karena biasanya penyelenggaraan acara ini dijadikan satu bersama rangkaian peringatan kemerdekaan ataupun hari jadi kota yang bersangkutan.
Antusiasme dan minat masyarakat yang besar pada saat karnaval digelar ternyata membuat acara pesta rakyat tersebut memiliki nilai jual tersendiri.
Hal tersebut kemudian mendorong beberapa daerah memutuskan untuk menggarap karnaval lebih serius dengan melibatkan beberapa profesional yakni mulai mencari konsep yang tepat berikut penentuan tema karnaval, yang bertujuan agar penyelenggaraan karnaval lebih modern dan menarik.
JFC (Jember Fashion Carnaval)
Salah satu contoh karnaval yang bisa dikatakan berhasil adalah penyelenggaraan JFC (Jember Fashion Carnaval) di Jember – Jawa Timur, yakni karnaval busana yang mengedepankan unsur modern dan trend fashion.
Pengambilan tema yang unik oleh penyelenggara, kemudian persiapan yang matang serta kerjasama yang harmonis antara pemerintah dan masyrakat telah menyulap acara pesta rakyat yang digelar di jalan utama kota Jember setiap tahunnya tersebut menjadi ajang karnaval terbesar bahkan telah mencuri perhatian media internasional.
BEC (Banyuwangi Etho Carnival)
Selanjutnya di-ikuti dengan BEC (Banyuwangi Etho Carnival) di Banyuwangi – Jawa Timur. Walau menggunakan konsep serupa dengan JFC, kenyataannya BEC lebih menekankan pada budaya lokal yang sudah ada yang kemudian dikawinkan dengan unsur modern.
Hasilnya, kedua karnaval di atas boleh dibilang sangat sukses dalam pelaksanaannya, baik dalam hal memberikan hiburan dan penghargaan pada masyarakat, ataupun menarik perhatian pihak-pihak lain di luar daerah yang bersangkutan.
Lebih jauh, sebenarnya ajang seperti ini merupakan cara yang efisien dalam rangka mempromosikan aset daerah yang dimiliki baik dari segi budaya, tempat wisata ataupun kuliner yang tentunya diharapkan akan mendorong peningkatan perekonomian rakyat daerah.
Sehingga karnaval bukan sekedar ajang pesta rakyat yang dipandang sebelah mata, tapi ajang bergengsi di tingkat nasional bahkan internasional. (Wedhya Wardani)
Penyunting: Wahid Fauzan