Kamera Mirrorless Bidik Pelancong

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Saat ini pelesir sudah menjadi hak setiap orang. Setiap orang bebas pelesir ke tempat di manapun yang mereka suka. Aktivitas pelesir sendiri identik dengan aktivitas berfoto ria. Bagi para pelancong tidak afdol mengabadikan tempat-tempat baru dengan mata telanjang, mereka ingin menyimpan semua kenangan dengan kamera.

Pasar smartphone sedikit banyak terbantu dengan geliat pasar pariwisata. Tidak mengherankan jika produsen smartphone terus meningkatkan fitur kamera pada smartphone mereka. Kini, fitur kamera bukan hanya pelengkap dari smartphone, tapi menjadi diferensiasi yang sering digaungkan setiap promosi mereka smartphone.

Hal ini tentu menjadi tantangan bagi produsen kamera. Menghadapi tantangan kamera smartphone, produsen kamera menciptkan kamera “mirrorless”. Kamera jenis ini cocok untuk pelacong karena bentuknya yang ringkas sebesar kamera saku, namun memiliki ketangguhan yang sama dengan kamera DSLR.. Selain itu, kamera mirrorless membuat memotret human interest tidak canggung dan mudah berbaur dengan masyarakat, karena pemotret tidak mencolok sebagai fotografer, namun lebih dianggap seperti turis kebanyakan.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat memilih kamera mirrorless. Bagian terpenting yang harus diperhatikan sensor yang digunakan, karena inilah yang menentukan kualitas hasil foto. Selanjutnya ketersediaan lensa kamera yang beragam. Bagian ketiga yang tak kalah penting adalah image stabilization (IS).

Teknologi Image Stabilization

Teknologi image stabilization dibuat untuk mengkompensasi goyangan (shake) kamera saat kita memotret supaya fotonya lebih tajam. Secara garis besar fungsi IS berguna untuk mendapatkan hasil gambar yang stabil dan tajam ketika memotret dengan kondisi low light (yang membutuhkan slow speed) atau saat kondisi kamera terguncang ketika dalam mode video recording. Sehebat dan semahal apapun lensa, saat kamera mengalami shake maka hasil foto akan berkurang ketajamannya.

Teknologi ini semakin penting bagi para traveller, agar mereka tidak perlu lagi membawa tripod saat bepergian. Di mana tripod yang fungsinya untuk mendapatkan hasil foto yang tajam sangat berat bobotnya dan cukup merepotkan saat perjalanan.

Kini teknologi IS semakin berkembang. Salah satunya dipelopori oleh Olympus yang membenamkan IS pada body kamera dengan 5 axis. Dengan menyatukan IS pada body kamera, maka hasilnya lebih optimal. Menggunakan lensa tanpa teknologi IS pun, dijamin hasilnya tetap stabil.

Salah satu teknologi IS 5-axis ini diterapkan di kamera mirrorless Olympus OMD E-M10 Mark II. Nah, Teknologi 5 Axis yang terdapat pada body kamera Olympus OMD E-M10 Mark II bekerja dengan cara menggerakan image sensor sesuai arah gerakan pada sumbu x dan y, gerakan pitch (seperti gerakan mengangguk), yaw (seperti gerakan menggeleng) dan rolling (seperti gerakan lensa memutar).

Berkat IS 5-axis pada OMD E-M10 Mark II, para travelers dapat memotret dengan kecepatan shutter lambat tanpa khawatir hasilnya blur. Ketika kamera sedang merekam video, gambar yang dihasilkan pun menjadi jauh lebih stabil layaknya perekaman movie oleh para professional.

Sebagai informasi, Olympus E-M10 Mark II adalah kamera mirrorless di lini OM-D yang ditujukan untuk para traveller yang mencari kamera mirrorless dengan fitur lebih lengkap dan serius dengan harga yang terjangkau.

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here