Kadin Indonesia Kenalkan Produk UMKM ke Jepang

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Inisiatif WikiExport.JP dorong peningkatan kapasitas UMKM agar bisa naik kelas dan tembus pasar ekspor Jepang

Marketing.co.id – Berita UMKM | Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas hingga merambah pasar global. Hal ini diwujudkan melalui program WikiExport Jepang (WikiExport.JP) yang akan menggelar business matching di Tokyo, 8-11 Agustus 2023.

Gelaran business matching ini merupakan kolaborasi Kadin Indonesia dengan Japanese Trade Organization (Jetro), dan program pemberdayaan UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk., Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Kegiatan business matching ini membuka kesempatan bagi UMKM terpilih yang sudah menjalani program peningkatan kapasitas (capacity-building) untuk bertemu langsung dengan potential buyer maupun distributor di Jepang.

WikiExport.JP merupakan inisiatif yang dikembangkan Kadin Indonesia sejak Oktober 2022, bersamaan dengan Gerakan Kemitraan Inklusif. Berkolaborasi dengan Jetro dan Sampoerna, inisiatif ini merupakan upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM Indonesia untuk membuka akses pasar global.

“Sebagaimana kita tahu, selain modal dan talenta yang cakap, tantangan bagi pengembangan UMKM adalah akses pasar yang terbatas, terutama untuk ekspor. WikiExport Jepang merupakan tindak lanjut konkrit program legacy B20 yang bertujuan untuk menjembatani UMKM Indonesia dengan para pelaku usaha dan buyer Jepang yang membutuhkan pasokan produk-produk Indonesia. Kami melihat peluang yang sangat besar bagi produk-produk Indonesia di pasar Jepang,” kata Aldi Haryopratomo, Wakil Ketua Umum Kewirausahaan Kadin Indonesia.

Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor melalui platform WikiExport.JP. Jumlah tersebut kemudian dikurasi menjadi 9 UMKM F&B, komoditas, dan fashion yang siap untuk bertemu dengan para buyer dan distributor di Jepang, dengan harapan terjadi transaksi dan persetujuan kontrak kerja sama. UMKM tersebut adalah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie.

“Melalui kegiatan business matching ini kami berharap terjadi kesepakatan kontrak kerja sama yang aktual antara UMKM Indonesia dengan pembeli di Jepang. Selain itu, UMKM Indonesia juga bisa langsung belajar dan mengerti kebutuhan yang diinginkan buyer dan distributor Jepang,” tutur Aldi.

Nita Kartikasari, Ketua Komite Tetap UMKM Export Kadin Indonesia mengatakan, sebagai upaya mendorong UMKM Indonesia menjadi pemasok bagi perusahaan Jepang, Kadin Indonesia bersama dengan Jetro, Sampoerna Untuk Indonesia, dan SETC menargetkan transaksi ekspor UMKM ke Jepang sebesar USD 1 juta.

Business matching di Tokyo Jepang ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat ekspor Indonesia-Jepang. Kolaborasi ini juga terus dilengkapi dengan kapasitas yang mumpuni dan kualitas yang sesuai pasar Jepang, serta program yang berkesinambungan melalui platform WikiExport.JP,” ujar Nita.

Pada business matching nanti, UMKM terpilih diminta untuk mempresentasikan bisnis mereka dan membawa contoh produk-produk unggulan yang ditawarkan. Setelah itu, mereka diberi kesempatan berdiskusi dengan calon pembeli untuk membahas secara detail proses transaksi lebih lanjut. Pasca business matching, para UMKM akan diberikan pelatihan dan workshop untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai ekspor.