Jika Anak Terpapar Covid-19, Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua?

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Asuransi Covid-19Marketing.co.id – Berita Marketing | Jika anak sudah terlanjut terpapar Covid-19 apa yang harus dilakukan orang tua? Dalam artikel ini Anda akan menemukan panduan penanganan Covid-19 pada anak yang dapat dilakukan orang tua di rumah.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua di rumah agar tidak memenuhi rumah sakit. Sehingga, tenaga kesehatan dapat fokus melayani mereka yang benar-benar membutuhkan fasilitas dan layanan Kesehatan.
Ketua satgas Covid-19 IDAI dr. Yogi Pramiwa Sp.A(K) dalam webinar “Pekan Tumbuh Bersama Tentang Anak” memaparkan beberapa kriteria pasien yang dapat melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan ketat dari orang tua, di antaranya:

  • Anak yang tidak mengalami gejala apapun
  • Anak dengan gejala ringan (batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam-ruam)
  • Anak yang masih aktif, dapat makan dan minum
  • Saturasi oksigen dalam keadaan istirahat >95%
  • Tidak ada desaturasi saat aktivitas
  • Tidak mengalami sesak nafas
  • Lingkungan rumah atau kamar dengan ventilasi yang baik
  • Tidak memiliki komorbid seperti obesitas

Menurut dr. Yogi, isolasi mandiri dapat dilakukan di rumah guna menghindari rumah sakit atau fasilitas kesehatan penuh. Dengan catatan, orang tua atau pengasuh harus memantau ketat anak yang terpapar Covid-19. Seperti memantau suhu badan, laju nafas, cek saturasi secara rutin, memberikan asupan makanan dan nutrisi yang baik, serta mendampingi aktivitas anak.
Berikan juga pengertian kepada anak kenapa mereka harus menjalani isolasi agar mereka lebih mengerti situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Jika diperlukan, konsultasi dengan dokter spesialis anak, bisa melakukan telekonsultasi dengan berbagai platform yang sudah tersedia.
“Orang tua dianjurkan ke fasilitas atau layanan kesehatan yang melayani pasien Covid-19, jika anak memiliki komorbid atau tidak kunjung membaik setelah isolasi mandiri,” ujar dr. Yogi.
Sementara itu, Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Umum IDAI dalam webinar “Covid-19 Gelombang Ke-3: Jangan Panik Namun Tetap Waspada” pada 14 Februari 2022, memaparkan berbagai informasi lengkap dengan data terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait Covid-19.
Menurut dr. Piprim, berdasarkan laporan yang diterimanya, kasus positif Covid-19 pada anak-anak Indonesia telah mengalami peningkatan 100x lipat di awal Februari 2022, dibandingkan dengan kasus positif pada Januari 2022.
Artinya, Indonesia telah resmi memasuki gelombang ke-3 Covid-19 dengan adanya peningkatan kasus luar biasa seperti yang tengah dialami saat ini. Kabar baiknya, sekitar 70% diantaranya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
“Kami dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menghimbau orang tua untuk tidak panik dan tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan dimanapun berada serta memenuhi vaksinasi jika usia sudah mencukupi”, pungkas dr. Piprim.
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here