Jelang Hari Pers Nasional, Media Berperan dalam Menghadapi Radikalisme & Hoax

Marketing.co.id – Berita Digital | Hoaks dan radikalisme menjadi salah satu ancaman nyata yang dihadapi masyarakat di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat. Terkait hal itu, GenPI.co dan JPNN.com pun menggelar webinar bertajuk “Peranan Media dalam Menghadapi Radikalisme dan Hoax” dengan menghadirkan pembicara Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo, dan Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis.

Hari Pers Nasional

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, untuk itu semua elemen harus berjuang bersama-sama untuk memerangi hoaks dan radikalisme – salah satunya media. Media memiliki peranan penting menghadapi dua hal tersebut.

“Media harus menjadi pengecek fakta alias fact checker dan sumber informasi yang lebih valid dibandingkan media sosial (medsos). Selain itu, media harus memverifikasi atau membandingkannya dengan berita yang sama dari sumber yang berbeda,” kata Atal.

Dia menambahkan, media juga untuk tidak melakukan glorifikasi dalam pemberitaan, tetapi memilih diksi yang lembut dan tidak menyudutkan pihak-pihak tertentu. Pers juga harus berperan aktif mencegah radikalisme dan terorisme karena dua hal itu merupakan kejahatan luar biasa.

Baca juga: Pentingnya Literasi Digital untuk Melawan Hoaks

“Radikalisme dapat direduksi jika media massa menghindari posisi intensifier of conflict (penguat konflik). Jika ada perbedaan pandangan di masyarakat, jangan ikut-ikutan memanas-manasi atau berpihak pada suatu pihak,” ujar Atal.

Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo menjelaskan, teroris memanfaatkan pemberitaan media massa untuk menebarkan ketakutan dan mendelegetimasi penegak hukum. Oleh karena itu, Agus mengimbau pers untuk menjalankan tugasnya sesuai kode etik jurnalistik.

“Jurnalisme bukan tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yan lebih tinggi, seperti kemanusiaan dan keadilan,” tutur Agus.

Sementara, Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis tidak menampik fakta bahwa saat ini informasi menjadi kebutuhan utama masyarakat. Namun, tidak semua informasi itu benar dan valid. Oleh karena itu, media memiliki peran yang sangat penting. “Media bertugas meluruskan dan menjadi rujukan. Saya yakin ketika bisa independen, media bisa menjadi rujukan,” imbuh dia.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.