Januari-Juni 2021, LandX Investasikan Rp55 Miliar di 9 Perusahaan

4.200 investor di LandX investasikan 55,4 miliar rupiah di 9 perusahaan sepanjang Januari hingga juni 2021

Marketing.co.id – Berita Digital | PT Numex Teknologi Indonesia atau yang populer dengan nama LandX kembali memimpin dana terkumpul dan tersalurkan pada kategori Equity Crowdfunding (ECF) dengan nilai 55,4 miliar rupiah atau 61,9% dari total nilai dana terkumpul dan tersalurkan yang dibukukan 5 perusahaan ECF sebesar 89,5 miliar rupiah.

Pencapaian ini menunjukkan konsistensi dan strategi bisnis LandX untuk menjadi yang terdepan dan nomor satu sebagai perusaahan Equity Crowdfunding di Indonesia. Chief Executive Officer LandX, Andika Sutoro Putra mengatakan, capaian LandX dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan yang memiliki pendiri berpengalaman untuk para investor adalah salah satu faktor LandX menjadi ECF terdepan di Indonesia.

Chief Executive Officer LandX, Andika Sutoro Putra

“Kami percaya bahwa selain keterampilan para founder , pemilihan sektor industri yang tepat juga vital demi kelangsungan usaha di masa sulit seperti sekarang. Ke depannya juga kami memiliki beberapa perencanaan strategis dalam mengembangkan iklim investasi di Indonesia jelang semester 2-2021,” ujarnya.

Salah satu strategi yang diterapkan LandX adalah fokus dalam membina investor yang terdaftar.  Hingga saat ini total pengguna aktif atau investor aktif LandX sebanyak 4.200 orang . Sejak Januari hingga Juni 2021, pengguna baru sebanyak 30.552 orang dan 42% investor aktif membeli kembali perusahaan-perusahaan yang di listing LandX.

“Salah satu aktivitas rutin kami adalah memberikan edukasi dan update terkait proyek atau informasi seputar investasi. Kami selalu transparan kepada para investor dengan setiap program yang kami jalani dengan memanfaatkan ekosistem digital melalui webiste, email, sosial media dan interaksi melalui live chat,” jar Romario Sumargo, Chief Marketing Officer LandX.

Mayoritas investor yang terdaftar di LandX memiliki rentang usia antara 20 hingga 35 tahun, sehingga pendekatan digital merupakan langkah efektif dalam penyebaran arus informasi. Faktor utama lainnya adalah ketat dan disiplinnya tim LandX dalam melakukan proses seleksi.

“Sebagai bagian dari menjaga kepercayaan investor di LandX, kami selalu berupaya untuk me-listing perusahaan yang aman bagi para investor. Setiap bulannya puluhan perusahaan sudah mengajukan proposal untuk di-listing di LandX, namun kami hanya memilih perusahaan yang memiliki kompetensi dan memiliki riwayat yang positif,” tambah Putra.

Sebanyak 14 perusahaan sudah melakukan listing di LandX, beberapa di antaranya terjual habis dalam kurun waktu kurang dari satu (1) hari. Semula yang proyeknya didominasi oleh bisnis properti, LandX juga membidik bidang UKM lain seperti F&B, agrikultur, kecantikan, dan jasa outsourcing.

Strategi Bisnis LandX di Semester 2-2021

Dalam upaya mempertahankan performa di semester berikutnya, motivasi LandX adalah menargetkan capaian 180 miliar rupiah dari dana yang disalurkan untuk target UKM sebanyak 30 hingga 50 perusahaan. Saat ini LandX juga sudah mengantri untuk naik tingkat menjadi Security Crowdfunding yang akan ditargetkan rilis di tahun 2022 mendatang.

Selain itu ada beberapa langkah bisnis yang akan diambil antara lainnya adalah ekspansi wilayah dan literasi ECF kepada masyarakat. “Pekerjaan rumah LandX masih cukup banyak, di antaranya adalah pengembangan ekspansi ke wilayah regional baik dari segi promosi dan eksistensi. Literasi dan inklusi mengenai investasi melalui Equity Crowd Funding juga rendah. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari OJK 2019, literasi dan inklusi keuangan untuk pasar modal di Indonesia saja baru 4,9%, kemungkinan untuk ECF lebih kecil, sehingga kami memiliki kewajiban dalam mengedukasi masyarakat mengenai ECF,” tutup Putra.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.