Jalin Kemitraan Strategis, MATTel Perkenalkan Inisiatif Dream Gap

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Pada Hari Anak Perempuan Sedunia, Mattel mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia melalui program New Colombo Plan (NCP), University of Melbourne (UoM), dan Universitas Indonesia (UI) untuk meluncurkan Dream Gap Project di wilayah Asia Pasifik.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai fenomena “Dream Gap” di Australia dan Indonesia serta bagaimana stereotip sosial memengaruhi minat anak-anak muda dalam bidang STEM. Penelitian ini akan fokus pada anak-anak usia 4-6 tahun di Australia dan Indonesia, dengan tujuan untuk memahami bagaimana stereotip sosial memengaruhi as aspirasi anak-anak perempuan dan laki-laki.

Hal ini juga mencakup identifikasi dampak dari Dream Gap pada “Identitas STEM” anak-anak, yang mencakup cara mereka memandang diri mereka dalam konteks keterampilan, kapabilitas, dan minat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika. Penelitian ini akan memberikan wawasan penting yang diharapkan dapat membantu mengatasi fenomena Dream Gap.

Bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) adalah fokus utama di banyak negara karena dianggap penting dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat dan kemajuan ekonomi. Namun, para perempuan seringkali tidak memasuki bidang STEM sebagaimana laki-laki, dan ini sering disertai dengan keraguan diri terhadap kemampuan mereka.

Paul Faulkner, Direktur Utama Mattel-Asia Pasifik, berkata, “Di Mattel, kami berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan memberikan inspirasi kepada setiap anak untuk mencapai potensi penuh mereka. Dream Gap Project bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bias gender dan menghilangkan hambatan-hambatan untuk generasi mendatang.”

Mattel meluncurkan Dream Gap Project pada tahun 2018 setelah penelitian oleh New York University (NYU) menunjukkan bahwa pada usia lima tahun, anak perempuan mulai membentuk keyakinan yang membatasi diri dan merasa kurang pintar daripada anak laki-laki. Namun, kesenjangan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka.

Walaupun telah ada kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender, stereotip dan bias sosial masih memengaruhi anak perempuan. Barbie Dream Gap Project adalah inisiatif global untuk mengatasi kesenjangan ini dengan menantang stereotip gender dan membantu anak perempuan mencapai potensi mereka sepenuhnya. Untuk pertama kalinya, penelitian Dream Gap Research Project oleh Mattel dilakukan di wilayah Asia Pasifik, dengan fokus pada anak-anak perempuan dan laki-laki.

Hasil studi ini akan memberikan wawasan berharga dan diharapkan dapat membantu dalam pembentukan kemitraan, memicu diskusi di antara para pemangku kepentingan, dan berkontribusi pada pembuatan kebijakan di wilayah ini. Hasil studi untuk Australia dan Indonesia dijadwalkan akan tersedia pada Desember 2023, dan rencananya akan diperluas ke Jepang pada tahun 2024.