www.marketing.co.id – Pernahkah Anda melakukan travelling atau jalan-jalan? Seberapa jauh Anda pernah jalan-jalan? Apakah jauh meninggalkan zona nyaman Anda (a.l. tempat tinggal, komunitas, bahasa dan negara yang sama) atau masih relatif dekat dengan keluarga Anda?
Bagi Anda yang sudah pernah jalan-jalan jauh meninggalkan zona nyaman Anda, manfaat apakah yang Anda rasakan? Secara pribadi, saya merasakan bahwa jalan-jalan membantu mengubah pola pikir dan kebiasaan saya ke arah yang jauh lebih baik.
Untuk membantu kita dalam membuat perbandingan, saya akan membandingkan jalan-jalan dengan membaca buku dan/atau tulisan-tulisan yang berserakan di internet. Dengan perbandingan tersebut, saya akan membuat pernyataan bahwa jalan-jalan adalah tindakan yang lebih baik untuk meluaskan pola pikir dibandingkan dengan membaca buku dan/atau tulisan-tulisan yang berserakan di internet.
Harap menjadi catatan, pengertian jalan-jalan dalam artikel ini adalah melakukan perjalanan ke sebuah tempat atau suasana baru yang jauh dari zona nyaman yang telah saya sampaikan sebelumnya secara swadaya.
Alasan-alasan yang menjadi basis pernyataan saya antara lain:
1.      Jalan-jalan memberikan pengalaman riil yang mengasah kelima panca indera
Jalan-jalan jelas melatih indera pelihatan, pendengaran, perasa, penciuman dan peraba. Indera-indera tersebut terlatih melalui hal-hal baru yang dilihat mata kita, suara-suara yang bisa jadi belum pernah didengar telinga kita, makanan yang belum pernah dicecap lidah kita, bau yang belum pernah tercium hidung kita serta meraba objek yang belum pernah kita ketahui.
Hanya dengan membaca atau berseluncur di internet jelas tidak akan bisa melatih panca indera kita.
2.      Jalan-jalan melatih fisik dan mental kita
Saya masih mengingat saat saya pertama kali jalan-jalan ke luar negeri. Saya masih berumur delapan tahun dan almarhum Bapak saya membawa saya ke Canada untuk menemui Mamah saya yang sedang menempuh pendidikan Master.
Saat di Canada, Bapak saya sempat berkali-kali sengaja menciptakan kejadian yang sangat melatih fisik dan mental saya. Antara lain sengaja meninggalkan saya sehingga saya hampir tersesat mencari jalan kembali ke hotel atau sengaja menyuruh saya agar berkomunikasi sendiri saat membeli makanan.
Kejadian-kejadian tersebut sempat membuat saya sangat frustasi, tetapi fisik dan mental saya terlatih dengan sangat baik. Terima kasih, Pak!
3.      Jalan-jalan membawa kita ke dalam perspektif yang baru dan berbeda
Saat saya merasakan menjadi ekspatriat untuk pertama kalinya di India, saya terbawa ke dalam dunia asing yang memaksa saya melihat segala sesuatu dalam sudut pandang yang selama ini selalu saya jalani.
Sudut pandang itu antara lain cara beradaptasi dengan budaya asing, pola makan hingga manajemen keuangan. Hal-hal ini sepertinya mustahil bisa saya rasakan jika saya tetap tinggal dan bekerja di Indonesia.
Dari ketiga hal di atas, maka saya dapat membuat pernyataan bahwa jalan-jalan adalah cara yang lebih baik untuk meluaskan pola pikir dibandingkan dengan membaca buku dan/atau tulisan-tulisan yang berserakan di internet. Mungkin ada cara lain yang juga sama baiknya, tetapi untuk saat ini saya akan tetap lekat kepada opini saya. (Andika Priyandana – Editor-in-Chief Marketing.co.id)