Bagi kebanyakan orang, penampilan menarik merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, baik menarik secara fisik maupun dari dalam diri. Kondisi tersebut kemudian mendorong pertumbuhan industri kecantikan, termasuk klinik estetika yang sekarang tumbuh pesat.
Survei Euromonitor International pada tahun 2016, menyebutkan bahwa negara-negara berkembang memiliki kontribusi sebesar 51% bagi industri kecantikan global. Bahkan, Indonesia diestimasikan akan menjadi pasar pertumbuhan utama bagi industri kecantikan pada 2019 mendatang.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang mengatakan bahwa industri kecantikan dalam negeri tumbuh 20% pada tahun 2017. Pertumbuhannya sampai 2 digit atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenperin pun menempatkan industri kecantikan sebagai sektor andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
Mencermati hasil survei 2 tahun berturut-turut tersebut menandakan bahwa dunia estetika sudah bukan lagi hal yang bisa dianggap sepele. Kini, pria dan wanita, baik tua maupun muda, sudah mulai sadar akan pentingnya merawat tubuh dan kulit mereka. Penampilan menjadi salah satu faktor penting karena memapu menciptakan rasa percaya diri.
“Banyak kisah indah yang saya dengar dari pasien di ruang perawatan, bagaimana prosedur estetika ini bisa membawa hidup mereka ke arah yang positif,” ujar Olivia Ong, Founder Jakarta Aethethic Clinic kepada wartawan dalam acara Beautiful and Successful with Jakarta Aesthethic Clinic di Jakarta, Kamis (23/5).
Tanpa disadari, lanjut Olivia Ong, sekarang ini banyak perusahaan yang sudah mulai menempatkan syarat “berpenampilan menarik” pada kategori pelamar. Syarat ini bahkan bersifat mutlak bagi posisi tertentu. Tak heran jika muncul riset lain yang menyatakan bahwa saat ini terdapat 4 prosedur estetika paling banyak dilakukan orang di seluruh dunia, antara lain Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Skin Tightening, dan Body Contouring.
“Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Peeling Komedo, Skin Tightening dan Body Contouring telah menjadi treatment-treatment favorit fasien yang datang khusus ke JAC,” kata doter yang sudah mulai praktek kedokteran estetika sejak 2008.
Menurut Olivia Ong, pasien JAC mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Saat ini pasien JAC sudah mencapai 5.295. peningkatan persentasi pasien sekitar kurang lebih 30% per tahunnya dengan jenis perawatan Soft Tissue Filller yang paling digemari.
Dengan dukungan tim dokter yang profesioanl dan berpengalaman di bidangnya serta memiliki sertifikat international, JAC berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pasien. Olivia Ong bertekad menjadikan JAC menjadi klinik terdepan dan berkualitas dalam industri estetika di Indonesia dengan standar international yang membuat pasien merasa aman, nyaman dan puas dalam menjalani berbagai prosedur perawatan estetikan tanpa pembedahan.