Jajaran Penjualan Berkekuatan “Prinsip”

Seperempat abad sudah penulis terjun dalam dunia penjualan. Mulai dari sebagai pelaku utama ujung tombak perusahaan, manajer madia, bahkan beberapa tahun menduduki pimpinan puncak, hingga sebagai konsultan membantu berbagai perusahaan. Dunia bisnis dan penjualan selalu disemarakkan oleh gegap gempitanya berbagai produk pelatihan pengembangan potensi, peningkatan pengetahuan, mempertajam keterampilan, hingga mengasah kompetensi. Itu semua ternyata hasilnya sangat bervariasi.

Berbagai teori selalu bermunculan. Produk-produk pelatihan yang menjanjikan dipublikasikan bagai konser dengan sepuluh diva. Janji-janji hasilnya pun dengan gamblang diekspos besar-besaran, ibarat selesai ikut seminar dunia langsung berubah bagaikan The Master alias magic. Padahal, kalau dengan kepala dingin kita meresapi dan terus mencermati, ternyata magic performance yang heboh sekalipun bisa memukau banyak penonton dan berhasil atas triknya. Itu semua  merupakan rangkaian proses yang harus dilewati secara konsisten, akurat, dan berkesinambungan.

Demikian pula, setiap keberhasilan jajaran penjual baik ujung tombak maupun  kesuksesan para pimpinannya perlu dipahami bahwa kunci sukses tersebut  berada pada “prinsip”. Ini harus dipahami secara mendalam dengan ujian-ujian  yang memakan waktu cukup lama serta keyakinan prinsip untuk dipercayai seutuhnya seperti kita memercayai Tuhan kita masing-masing tanpa catatan.

Karakteristik para jajaran penjualan yang berkekuatan prinsip itu akan berlaku hakiki dalam berbagai kehidupan—kehidupan pada umumnya, kehidupan di segi bisnis, atau kehidupan dalam bidang olahraga. Oleh karena itu, prinsip-prinsip tersebut akan selalu bersertanya, kita semua dapat melakukan uji perkembangan pribadi dengan secara terus-menerus mengamati dan menumbuhkembangkan sikap kita, yaitu:

  • Energi positif. Energi ini akan memancarkan aura yang menyenangkan setiap saat, di mana pun kita berada. Energi ini akan memberikan daya pikat dan daya tarik yang luar biasa kepada setiap orang saat kita berinteraksi dengan mereka. Energi positif ini selalu memberikan pengaruh positif pada lawan kita maupun diri kita, sehingga antusiasme muncul tanpa sadar karena energi positif ini.
  • Terus belajar (continuous learning). Jajaran penjual sejati akan menempatkan dirinya sebagai pembelajar sejati. Dalam arti bahwa setiap kurun waktu tertentu akan dijadikannya sebagai periode pendidikan—apakah itu pendidikan bersifat formal maupun informal, jadi kutu buku atau penjelajah seminar, hingga pelancong ilmu pengetahuan yang up to date.
  • Budaya pelayanan dan menjual (selling & service culture). Roh yang ada dari jajaran penjualan mengenai budaya sebenarnya lebih dititikberatkan pada visi dan misi kehidupan seutuhnya daripada sekadar karier. Kepuasannya akan terasa sebagai suatu kemenangan tertinggi manakala berhasil memberikan solusi dan menolong para pelanggannya menjadi bahagia dan mencapai objektif. Jadi, dengan kata lain, mental untuk selalu ingin memberikan kontribusi terbaik kepada setiap pelanggan.
  • Sinergi. Kepuasan yang didapat dikarenakan penjual memiliki kepercayaan yang diberikan oleh para pelanggannya. Sehingga, menaruh kepercayaan kepada orang lain merupakan cara yang akan dipegang secara teguh dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Dengan kata lain, kekuatan memberdayakan serta melakukan delegasi adalah modal yang sangat berharga pada proses sinergi ini. Kepercayaan yang diterima dibungkus dengan ketulusan hati berlandaskan komitmen, keberhasilan pun pastilah selalu berada di genggaman tangan kita. (www.marketing.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.