Jadi Korban Penipuan Digital, Asmara Abigail Digandeng J&T Express Gaungkan Kampanye 3C

0
J&T Express
Asmara Abigail
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Maraknya kasus penipuan berkedok jasa pengiriman barang mendorong J&T Express untuk mengambil langkah proaktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. J&T Express menggandeng aktris kenamaan Indonesia, Asmara Abigail, dalam kampanye literasi digital bertajuk “3C: Cek, Curiga, Cancel.”

Melalui kampanye ini, J&T Express mengajak masyarakat untuk lebih waspada dengan menerapkan langkah sederhana “3C: Cek, Curiga, Cancel.” Tiga langkah ini menjadi panduan praktis dalam menghadapi potensi penipuan, yaitu: Cek untuk memastikan kebenaran informasi yang diterima, Curiga dengan lebih teliti memeriksa detail pengiriman seperti resi, dan Cancel atau segera abaikan serta laporkan jika menemukan indikasi mencurigakan.

J&T Express
Asmara Abigail

Pemilihan Asmara Abigail dalam kampanye ini bukan tanpa alasan. Dikenal publik lewat berbagai film horor, Asmara juga pernah mengalami langsung bagaimana ia menjadi korban phishing. Pengalaman pribadinya membuat pesan yang dibawakan menjadi lebih relevan, sekaligus menegaskan bahwa siapa pun bisa menjadi target penipuan digital yang terus menghantui.

Bahaya ini semakin nyata dengan semakin beragamnya modus penipuan. Mengutip data Goodstats, sepanjang tahun 2024 terdapat kurang lebih 15 jenis serangan siber yang mengancam Indonesia, salah satunya phishing. Seiring perkembangannya, jalur pengiriman barang kini juga dimanfaatkan sebagai medium modus baru penipuan yang menyasar masyarakat.

“Sebagai perusahaan logistik, kami menyadari bahwa kepercayaan pelanggan adalah hal yang paling penting. Karena itu, J&T Express merasa bertanggung jawab untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan jasa pengiriman, termasuk J&T Express,” ujar Herline Septia selaku Brand Manager J&T Express.

Asmara Abigail juga berbagi kisah pribadinya melalui siniar RJL5. Dalam obrolan yang dikemas dengan nuansa horor khas siniar tersebut, ia mengungkap pengalaman nyata saat dirinya menjadi korban phishing berkedok pengiriman barang. Awalnya hanya menerima notifikasi yang terlihat resmi dan meyakinkan dari J&T Express, dirinya tanpa sadar mengisi data pribadi hingga memasukkan informasi kartu kredit. Tak lama setelah itu, ia mendapati tagihan membengkak hingga puluhan juta rupiah.

Dengan langkah ini, J&T Express berharap dapat terus menjadi mitra logistik terpercaya yang tidak hanya menghadirkan layanan terbaik, tetapi juga ikut berperan dalam melindungi masyarakat dari potensi ancaman digital yang kian kompleks.