Marketing.co.id – Berita Digital | Pada 26 Januari 2025 nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah Irwata Summit 2025, sebuah pertemuan penting pertama di dunia dalam membahas ekosistem blockchain global. Acara ini akan menghadirkan lebih dari 50 pendiri proyek blockchain terkemuka, termasuk dari XRP, Polygon, Peaq Network, dan Chainlink, serta diperkirakan akan dihadiri sekitar 300 peserta.
Menurut Ketua Irwata, Muhammad Sabdo, tujuan utama acara ini adalah memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi di bidang tokenisasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA). Sabdo menekankan bahwa tokenisasi RWA dapat mendorong investasi di sektor pertanian, karbon kredit, dan pembiayaan inklusif, sekaligus menciptakan model adopsi yang dapat diikuti negara lain.

Sabdo juga menjelaskan bahwa meski sektor RWA masih baru di Indonesia, beberapa perusahaan global, seperti Google, telah lebih dahulu terjun ke bidang ini. “Tokenisasi RWA adalah cara mengubah aset fisik menjadi representasi digital di blockchain, bukan sekadar algoritma,” ujarnya.
Salah satu contoh implementasi RWA yang tengah dikembangkan adalah tokenisasi emas. Indonesia memiliki sekitar 4 juta penambang emas skala kecil yang menghasilkan hingga 125 ton emas per tahun, jauh lebih besar dibandingkan produksi Freeport. “Melalui tokenisasi, emas mereka bisa dijual secara global menggunakan koin digital, sementara hasilnya dapat memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan penambang, termasuk akses ke fasilitas asuransi dan harga jual yang lebih adil,” jelas Sabdo.
Dalam ajang ini, tokenisasi RWA akan diperkenalkan untuk tiga sektor utama: pertanian, pelestarian alam, dan ekonomi inklusif. Hendra Suryakusuma, Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization dan Wakil Ketua Bidang Legal dan Regulasi Irwata, menambahkan bahwa acara ini bertujuan memberikan wawasan tentang blockchain, Web3, dan model bisnis berbasis RWA.
Hendra juga menyebut lima agenda strategis Irwata Summit:
1. Memberikan wawasan tentang tren digitalisasi aset dunia nyata.
2. Meluncurkan Gerakan Nasional Digital dan memperkenalkan Irwata sebagai pelopor tokenisasi RWA.
3. Memfasilitasi penandatanganan MoU untuk investasi dan pengembangan teknologi.
4. Menunjukkan dukungan pemerintah terhadap ekosistem blockchain.
5. Membangun jaringan strategis dan business matching antara pemerintah, pelaku usaha, serta mitra internasional.
Dalam konteks pemasaran digital, tokenisasi RWA dapat mengubah cara perusahaan memperdagangkan aset, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memperluas akses investasi dengan model yang lebih inklusif dan transparan.