IOH dan GSMA Sepakat Lakukan Program Konservasi Mangrove Dengan IoT

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Global System for Mobile Communications Association (GSMA) menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia dengan mengembangkan mitigasi berbasis seluler untuk berbagai isu perubahan iklim.

IOH dan GSMA akan melakukan program konservasi mangrove (bakau) dan peningkatan produktivitas pembudidaya udang dan kepiting menggunakan teknologi Internet of Things (IoT)di Kalimantan Utara, Indonesia.

Vikram Sinha, President Director Indosat Ooredoo Hutchinson bersalaman dengan John Giusti, Chief Regulatory Officer at GSMA and President Mobile for Development Foundation usai penandatanganan nota kesepahaman antara IOH dan GSMA. Foto:Ist.

Presiden Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchinson, Vikram Sinha dalam keterangan persnya mengatakan, “Indonesia memainkan peranan penting dalam mendorong pengendalian perubahan iklim dunia. Berbagai isu-isu prioritas, dibahas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) sebagai rangkaian G20 lalu menjadi dasar kerja sama kami dengan GSMA. Program berkelanjutan ini akan membawa dampak positif bagi pelestarian alam Indonesia sekaligus meningkatkan perekonomian bangsa di masa depan.”

Chief Regulatory Officer at GSMA and President Mobile for Development Foundation, John Giusti, menambahkan, “GSMA memperkuat komitmennya untuk mengatasi tantangan iklim global dengan mendukung program nyata yang memanfaatkan inovasi digital untuk mengatasi dampak iklim. Kolaborasi ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana seluler dapat memainkan peran penting dengan solusi digital yang memungkinkan mereka meningkatkan ketahanan iklim. Konservasi hutan bakau adalah kebutuhan global di banyak komunitas pesisir.”

Program kerja sama IOH dan GSMA akan dilakukan di provinsi Kalimantan Utara dalam dua bentuk kegiatan yakni Pemetaan Partisipatif Laut dan Pesisir menggunakan teknologi geospasial untuk lahan pertanian rumput laut serta Digitalisasi Budidaya Udang yang Ramah Lingkungan dengan menggunakan alat pemantauan berbasis IoT untuk meningkatkan produktivitas.

Kedua kegiatan tersebut dilakukan karena adanya deforestasi hutan bakau karena perluasan pertanian rumput laut dan udang yang tidak teratur dan mengancam ekosistem lingkungan hidup. IOH tidak hanya menghubungkan masyarat Indonesia saja namun juga memberdayakan masyarakatnya dengan pemanfaatan teknologi digital.

“Dengan membawa semangat gotong royong, kami akan terus menjadi kolaborator utama bagi kemitraan strategis dalam mencapai tujuan ini seiring mendorong pelestarian lingkungan.” tutup Vikram.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here