Marketing.co.id – Berita Financial Services | Perempuan memiliki potensi untuk mendorong ekonomi hijau melalui investasi hijau. Mengacu pada data UBS, partisipasi perempuan dalam investasi hijau telah menjadi tren global. Sebanyak 74% investor perempuan mempertimbangkan aspek keberlanjutan saat berinvestasi dalam bisnis.
Dengan besarnya preferensi perempuan dalam investasi berbasis ESG, Pluang melihat tren ini sebagai momentum yang baik untuk mendorong lebih banyak inklusi keuangan. Untuk memperluas cakupan literasi keuangannya, Pluang mengenalkan praktik investasi hijau dalam panel diskusi bertajuk “Pelajar & Green Digital Economy” pada Nusantara Milennial Summit 2022 beberapa waktu lalu.
Kartika Dewi, Head of Corporate Communications Pluang mendorong generasi muda Indonesia untuk melihat investasi sebagai penentu masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui Investasi berbasis environment, social and governance (ESG) terbukti lebih diminati dan menjadi tren investasi global di kalangan anak muda khususnya investor perempuan.
Menurut Tika, generasi muda perlu memiliki kesadaran lingkungan dalam berinvestasi karena nilai investasi bukan hanya sekadar akumulasi aset. Investasi juga dapat menentukan masa depan kehidupan planet yang lebih layak huni.
“Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, mayoritas generasi muda secara global menilai green investment sebagai tren investasi dengan potensi pertumbuhan terbesar di tahun 2021. Pada kuartal I 2022, arus modal yang mengalir ke perusahaan-perusahaan dengan komitmen pada isu keberlanjutan mencapai USD 7,3 miliar dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah,” jelas Tika.
Komunike KTT Y20 Indonesia 2022 menyebutkan bahwa pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan membutuhkan mekanisme yang berbeda dari pembiayaan bisnis pada umumnya. Senada dengan usulan kebijakan Y20 Indonesia 2022, green investment bisa menjadi salah satu pilihan pembiayaan proyek pembangunan dalam proses bertransisi ke ekonomi hijau.
Dengan transformasi digital, perempuan memiliki peranan yang lebih signifikan untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan. Sayangnya, perempuan baru mengambil sepertiga dari proporsi pengguna aktif Pluang.
“Jumlah investor perempuan ternyata masih kurang dari 30% dari keseluruhan jumlah pengguna Pluang. Padahal, perempuan memegang peranan penting dalam tata kelola finansial dalam berbagai sektor termasuk rumah tangga. Kedepannya Pluang berkomitmen memperluas cakupan program literasi keuangan kami sehingga bisa menjangkau lebih banyak investor perempuan baru dan menciptakan kondisi investasi yang inklusif bagi perempuan,” tutup Tika.