Inovasi Pembiayaan Layanan Kesehatan Preventif Penting untuk Cegah Beban Finansial Jangka Panjang

Marketing.co.id – Berita Digital | Selain menjadi penyebab utama kematian dunia, penyakit serius seperti stroke dan pneumonia membawa beban finansial yang signifikan, baik bagi individu maupun negara. Sayangnya, di Indonesia, kesadaran maupun akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan preventif yang dapat melindungi mereka dari risiko beban finansial jangka panjang di masa depan masih terbilang rendah.

“Anggaran mandiri untuk pelayanan kesehatan preventif sering dianggap sebagai pengeluaran tambahan yang tidak mendesak. Di sisi lain, pemanfaatan asuransi untuk mengakses layanan kesehatan preventif belum banyak dilakukan,” ujar  A. Lin Neumann, Managing Director American Chamber of Commerce (AmCham) Indonesia dalam acara Healthcare Access Summit 2021.

“Dari sisi penyedia asuransi, keterbatasan tersebut antara lain disebabkan oleh kebingungan menentukan harga premi yang tepat untuk menjamin pelayanan kesehatan preventif. Sementara, pemilik polis mungkin tidak memahami persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mengakses layanan kesehatan preventif,” kata Neumann.

Untuk melindungi masyarakat dari risiko jangka panjang akibat penyakit menular maupun tidak menular, akses ke pelayanan kesehatan preventif perlu diperkuat.

“Kunci dari pengembangan kemitraan antara pelaku industri farmasi dan asuransi terletak pada skema strategis yang saling menguntungkan. Misalnya, dengan mempermudah akses terhadap layanan kesehatan preventif melalui asuransi kesehatan, pemegang polis dan perusahaan asuransi dapat menekan risiko biaya rawat inap di masa depan,” kata Hastanto Sri Margi Widodo, Ketua Dewan Asuransi Indonesia.

“Melalui akses ke pelayanan kesehatan preventif, seperti perawatan inovatif fibrilasi atrium untuk stroke dan vaksinasi PCV untuk pneumonia, seseorang dapat mengantisipasi risiko serta menghindari biaya kesehatan substansial akibat penyakit tersebut di masa depan,” tambah Widodo.

Untuk membahas topik krusial tersebut, Pfizer Indonesia dan AmCham mengadakan Healthcare Access Summit 2021. Acara ini dihadiri lebih dari 25 perwakilan pelaku industri asuransi, teknologi kesehatan dan lembaga pembiayaan di Indonesia. Dalam acara tersebut, Pfizer Indonesia dan AmCham mendorong kolaborasi para pelaku industri untuk menciptakan mekanisme pembiayaan inovatif guna meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan preventif yang berkualitas.

“Setelah 52 tahun menjadi bagian dari ekosistem perawatan kesehatan Indonesia, kami ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Oleh karena itu, kami ingin mendorong diskusi antara pemangku kepentingan seperti penyedia produk dan layanan kesehatan, perusahaan asuransi, fintech, dan platform kesehatan. Kolaborasi multisektor dalam memanfaatkan teknologi, big data, dan terobosan-terobosan baru pada rantai pasok ini amat penting untuk menjajaki skema pembiayaan inovatif untuk mengakses pelayanan kesehatan preventif,” ujar Stephen Leung, Country Manager Pfizer Indonesia.

“Sebagai contoh, perusahaan asuransi dan fintech dapat berkolaborasi dengan produsen vaksin dan rumah sakit swasta untuk menciptakan platform pembayaran mobile, yang dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam membeli vaksin secara mandiri. Solusi inovatif lainnya ialah pembiayaan mikro, program pembiayaan berbasis angsuran, produk asuransi khusus, mekanisme crowdfunding, dana bantuan sosial perusahaan, maupun hibah dari lembaga donor untuk pencegahan penyakit, dengan merujuk pada praktik-praktik terbaik dari negara lain. Kami percaya bahwa kolaborasi para pemangku kepentingan akan menjadi fondasi yang kuat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” tutup Leung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.