Inovasi Hankook di Pasar Indonesia

[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Yusuf Wibisono, Marketing Manager PT. Hankook Tire Indonesia
Yusuf Wibisono, Marketing Manager PT. Hankook Tire Indonesia

Jika ada beberapa orang yang berpikir bahwa harga merupakan cara yang paling efektif untuk bersaing di pasar Indonesia, Hankook justru ingin menepisnya. Menawarkan ban kualitas premium dengan harga yang cukup mahal, Hankook coba menggarap pasar Indonesia.

Sebelumnya merek ban mobil asal Korea ini memang sudah eksis di pasar global. Sejak April 2013 lalu, Hankook menjamah Indonesia dengan tawaran harga yang tidak biasa. Meski begitu, produknya terbukti diminati, bahkan dari tahun lalu, penjualannya di Indonesia mengalami peningkatan hingga 30%.

“Cara promosi kami adalah partneran dengan beberapa ajang kejuaran bergengsi, misalnya kejuaraan balap mobil, hingga turnamen UEFA. Semua itu kami kemas dengan pola komunikasi PR yang bagus,” terang Yusuf Wibisono, Marketing Manager PT. Hankook Tire Indonesia.

“Tidak hanya itu, kami juga merupakan brand premium dengan merek berkualitas. Mengusung target market AB+ dengan rentang usia 35-40 tahun middle up, kami ingin menginformasikan bahwa ban bukan cuma produk yang bulet, tapi juga memberikan value lebih. Misalnya, kami menonjolkan teknologi pasar blue ocean (yang belum digarap kompetitor),” lanjut Yusuf.

Lantas, bagaimana mereka mampu bersaing dengan kompetitor yang menawarkan harga yang jauh lebih murah?

“Harga memang masih memengaruhi (pembelian seseorang), tapi kita berusaha untuk mengedukasi untuk tidak melulu mencari harga yang lebih murah, karena harga linear sama quality,” ucap Yusuf.

Dalam hal edukasi ini, Yusuf lebih memilih berbagai media untuk tempatnya meletakkan iklan atau melempar press release.

Beberapa kelebihan pun kerap informasikan kepada masyarakat, tujuannya agar publik mengetahui value lebih di balik harga yang ditawarkan.

Misalnya dapat menginformasikan kondisi ban, apakah ban tersebut lurus atau miring, juga bisa memberitahukan jika kendaraan tersebut sudah mencapai jarak 10 ribu km dan 30 ribu km.

Dengan target yang cenderung lebih ke kelas MPV, Yusuf juga menegaskan bahwa kedepannya para pemilik mobil perlu mengetahui keadaan kendaraannya, minimal lewat ban, “Meski mobilnya diurus oleh supir, minimal mereka harus tahu tentang kondisi kendaraannya, ini untuk keselamatan dan kenyamanan mereka juga,” ungkap Yusuf.

Berbagai inovasi yang ditawarkan Hankook tersebut memang masih terbilang baru di pasar ban Indonesia, inilah yang menjadi kelebihan mereka. Terbukti, meski baru setengah tahun setelah launching (November 2013) Hankook sukses meraih penghargaan terkait teknologi pada bannya.

“Dua tahun kami melakukan survei di Indonesia. Hasilnya, kami menemukan permasalahan utama dari para pengendara adalah jalan berlubang dan genangan air. Jalan berlubang menyebabkan ban melendung ke samping, di situ kami mengatasinya dengan melakukan penguatan pada bagian tersebut,” jelas Yusuf.

“Sementara genangan air yang bisa membuat mobil sulit dikendalikan (hydro planning / slip), kami siasati dengan grip ban yang lebih renggang, sehingga lebih banyak volume air yang terbuang,” tambahnya lagi.

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here