Marketing.co.id – Berita UMKM I Pandemi Covid-19 memengaruhi banyak kalangan – termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Terkait itu, pemerintah pun memberikan berbagai bantuan agar UMKM tetap bertahan. Salah satu bentuk bantuan pemerintah disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM.
Satria Septiawan, Kepala Subdivisi Bisnis LPDB-KUMKM mengatakan, sepanjang 2020, LPDB-KUMKM menyalurkan pembiayaan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp1,2 triliun. Pembiayaan itu diserap keseluruhan oleh 100 koperasi di seluruh Indonesia.
“Kredit macet (nonperforming loan/NPL) terbilang kecil sekitar 1,24%. Salah satu penyebabnya yaitu bunga yang diberikan lebih rendah ketimbang biasanya. Bunga pinjaman bagi koperasi lewat PEN hanya dikenakan sebesar 3%. Di luar PEN, bunga LPDB-KUMKM biasanya sekitar 5%-7%,” papar Satria dalam acara webinar JagatBisnis.com bertema “Tren Sajian Idul Fitri 2021 dan Strategi Berbisnis di Bulan Ramadan Bersama UMKM” di Hotel Aston Simatupang Jakarta.
Pada triwulan I tahun ini, pihaknya masih menyalurkan pinjaman melalui PEN sebesar Rp487 miliar. Dia melanjutkan, LPDB tidak hanya menjadi penyalur tapi juga melakukan pendampingan dan inkubator sehingga menghasilkan koperasi dan UMKM yang lebih berkualitas. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Kepala Bagian Layanan UKM Smesco Astika Kasiro mengatakan, bahwa penjualan UMKM yang menjadi binaannya selama pandemi turun hingga 60%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami bekerja sama dengan Gojek melalui Gostore dengan mengadakan live shopping pada Maret 2021 untuk perdana. Hasilnya, produk herbal dan spa UMKM terjual habis karena audiens antusias terhadap acara itu. Produk makanan minuaman juga naik dalam acara itu,” tutur Astika.
Melihat keberhasilan itu, pihaknya akan kembali mengadakan live shopping di Gostore pada bulan puasa nanti. Kali itu, produk yang diangkat yaitu fesyen dan aksesori. Selain dengan Gojek, Smesco juga bekerja sama dengan Kimia Farma yang memiliki 1.300 gerai untuk produk herbal dan spa. Pihaknya juga menggandeng Accor Group untuk perluasan pasar di hotel.
Dalam acara itu, pelaku UMKM diwakili Owner Wintje’s Cake Windy Poerwono. Ia menceritakan jatuh bangun mengembangkan bisnis kuenya selama dua tahun. Hingga kini usahanya meliputi 65 produk kue untuk melayani seluruh segmen pasar.
Selain itu, Unilever turut berpartisipasi dalam acara webinar tersebut dengan kegiatan demo masak. Menurut Digital Marketing Lead Unilever Food Solutions Kahfi Arif, perusahaannya turut peduli dengan pengembangan UMKM yang terkena dampak pandemi. Unilever memberikan tips membuat menu yang meningkatkan omzet selama Ramadan atau biaya lebih rendah. Untuk lebih jelasnya menu-menu tersebut dapat dilihat di situs website dan Instagram.
Acara webinar juga didukung oleh Mandiri Taspen, Unilever Food Solutions, Le Mineral, Wintje’s Cake, Aston Hotel Simatupang, Kalbe, Drink Beng Beng, Cimory, Bungsari, Kokola Biskuit, Frisian Flag, Samsung, Shopee, LPDB KUMKM dan Smesco.