Jawab Jujur, Anda Beli Produk atau Brand?

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Apa itu marketing dan branding? apa perlu memahami pentingnya marketing dan branding sebelum berbisnis dan meminimalisir berbagai resikonya? brand yang kuat

Marketing.co.id – Berita UMKM | Coba Anda jawab dengan jujur, waktu beli sabun antiseptik, Anda bilangnya “beli sabun antiseptik” atau langsung nyebut “Asepso”? Saat membeli air minum dalam kemasan, Anda juga bilangnya “beli Aqua” walaupun kadang isinya beda, kan?

Yup, jika kita cermati perilaku pelanggan jawabannya jelas bahwa mereka membeli brand, bukan produk. Bayangkan, saat orang menyebut pasta gigi, sering kali yang terucap adalah Pepsodent atau Odol. Begitu juga dengan deterjen yang identik dengan Rinso, atau air minum dalam kemasan yang langsung diasosiasikan dengan Aqua.

Padahal, produk yang digunakan pelanggan bisa saja berbeda brand-nya. Inilah bukti kuat bahwa brand jauh lebih melekat di benak pelanggan dibandingkan produk itu sendiri. Ternyata, ini bukan kebetulan. Direktur PT Pan Pacific Development Ronny Latu, perusahaan yang menaungi Asepso, kepada Marketingcoid mengatakan bahwa ini adalah hasil dari branding yang kuat, konsisten dan berlangsung sangat lama.

Banyak yang berpikir brand itu hanyalah sebuah logo atau kemasan. Padahal lebih dari itu, brand adalah janji. Janji soal rasa, kualitas, kenyamanan, dan experience yang diharapkan dari produk tersebut.

Asepso misalnya, sabun antiseptik legendaris ini tetap bertahan hingga saat ini. Padahal, ada banyak sekali brand sabun antiseptik baru yang bermunculan setelah pandemi. Alasannya sederhana, orang-orang sudah tahu dan percaya bahwa Asepso adalah antiseptik, dan itu sudah tertanam kuat di benak pelanggan.

Ronny mengatakan, siapapun bisa membuat sabun antiseptik yang mirip dengan Asepso. Tapi, meniru kepercayaan pelanggan terhadap Asepso itu yang nggak bisa dibeli. “Orang bisa saja jiplak sabunnya, tapi tidak bisa beli nama Asepso,” kata Ronny.

Di sinilah pentingnya branding. Saat pelanggan percaya pada sebuah brand, mereka tidak lagi peduli jika ada produk serupa di pasaran. Mereka akan langsung mencari brand yang sudah mereka kenal dan percaya.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan bahwa semua ini tidak akan ada artinya jika kualitas produk yang diberikan asal-asalan. Branding tanpa kualitas itu hanya janji kosong. “Kualitas adalah bentuk nyata dari janji brand. Sekali janji dilanggar, pelanggan akan pindah ke lain hati,” ujarnya mengingatkan. “Brand bisa jatuh hanya karena satu kesalahan kecil. Tapi kalau kualitasnya konsisten, brand itu akan terus hidup.”

Harga Itu Soal Persepsi Nilai

Meski sabun antiseptik Asepso bukan sabun paling murah di pasar, orang-orang tetap membelinya. Karena, ada nilai yang dirasa pantas dibayar. Bagi Ronny, harga murah bukan segalanya. Kadang, pelanggan rela bayar lebih asalkan yakin produk itu benar-benar bagus. Jadi, kalau mau bangun brand yang kuat, pastikan kualitas dan nilai berjalan seimbang.

Distribusi kuat sama dengan brand yang diingat

Pernahkah Anda ingin membeli sesuatu tapi tidak menemukannya di toko? Kesal, kan? Menurut Ronny, brand yang bagus harus mudah ditemukan. Di sinilah pentingnya peran distribusi (place) dan promosi. Promosi bukan hanya soal iklan besar-besaran, tapi soal pesan yang konsisten dan mudah dimengerti pelanggan. Branding yang baik itu terasa alami.

Pandemi kemarin jadi ajang “uji mental” untuk banyak brand. Banyak yang muncul dengan cepat dan viral, lalu menghilang. Tapi, Ronny sekali lagi menegaskan bahwa yang akan bertahan adalah brand dengan dasar yang kuat—kualitas, kepercayaan, dan pengalaman. Selebihnya, akan tersisih oleh waktu. Asepso termasuk yang berhasil bertahan dan bangkit kembali. Karena sejak awal, brand ini tahu siapa dirinya, apa janjinya, dan selalu menepatinya.

Bagi Ronny, branding itu bukan soal keren-kerenan, tapi soal bagaimana pelanggan percaya dan merasa terhubung dengan apa yang Anda jual. Jadi, kalau Anda sedang membangun bisnis, ingat selalu bahwa bukan hanya produk yang harus bagus, tapi janji brand Anda juga harus bisa ditepati. Karena, brand yang konsisten akan terus hidup meski dunia berubah.