6 Perilaku Masyarakat Metropolitan yang Bisa Memperpendek Usia

 

www.marketing.co.id – Masyarakat metropolitan memang identik dengan gaya hidup yang serba ada dan berbanding terbalik dengan masyarakat yang ada di pedesaan. Perbandingan ini kemungkinan besar  membuat masyarakat yang berada di kota sudah jarang lagi memikirkan tentang kesehatan bagi dirinya.

Maka tak heran banyak para pensiunan yang ingin menghabiskan sisa umurnya di desa. Karena tak lepas dari gaya hidup warga kota yang tak sehat dan rendahnya angka harapan hidup di perkotaan.

Berikut 6 perilaku masyarakat metropolitan yang bisa memperpendek usia dari berbagai sumber, antara lain:

 

1. Jarang berolahraga

Masyarakat metropolitan memang sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas yang mempermudah aktifitas seseorang. Namun, karena merasa saking mudahnya, masyarakat jadi sedikit bergerak dan malas berolahraga. Apalagi sebagian pekerjaan di kota mengharuskan duduk sepanjang hari di kantor.

Ada banyak jenis penyakit yang bisa diperangi dengan berolahraga, mulai dari diabetes, penyakit jantung, stroke, asma hingga kanker. Maka jangan heran kalau masyarakat metropolitan banyak yang terkena penyakit tersebut.

 

2. Mudah stres

Sudah tidak mengherankan kalau di kota metropolitan adanya kemacetan, polusi, cuaca panas ditambah tekanan pekerjaan yang  membuat warga kota lebih rentan stres. Pada tahap tertentu, stres dapat berakibat baik sebab memicu orang untuk berupaya keras. Namun, stres yang tak dikelola dengan baik justru bahaya bagi kesehatan.

Stres diketahui dapat memicu depresi dan gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan sebuah penelitian terbaru menemukan stres dapat mengubah struktur DNA seseorang dan diturunkan kepada anak-anaknya.

 

3. Suka makan junk food

Perlu Anda ketahui sebagian besar penyakit yang diderita manusia disebabkan oleh asupan makanan sehari-hari yang mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi. Makanan seperti ini banyak terkandung dalam junk food.

Jika seseorang sering mengonsumsi makanan ini, bisa mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan memicu hipertensi, stroke dan serangan jantung.

 

4. Sering begadang

Warga di metropolitan seringkali menghabiskan waktunya di siang hari untuk bekerja. Di malam hari, bukannya beristirahat, banyak orang di perkotaan yang justru nongkrong di kafe-kafe atau ke tempat hiburan sampai larut malam.

Begadang bukan hal yang buruk bagi kesehatan. Yang berisiko adalah apabila sampai kekurangan tidur dan mengganggu jam biologis. Berbagai penelitian menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke hingga kanker.

 

5. Suka mencari hiburan

Tak ada salahnya memang mencari hiburan untuk meredakan ketegangan pikiran dan melepas penat. Namun, kota menawarkan banyak hiburan yang memikat dan tak sehat seperti bar, lokalisasi dan klub-klub malam yang menawarkan alkohol dan narkoba.

Hiburan mahal ini tak hanya membuat boros, melainkan juga berisiko merusak kesehatan. Hubungan seks yang tak sehat dapat menularkan penyakit menular seksual, sedangkan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan kecanduan dan hilang kesadaran.

 

6. Mengendarai kendaraan bermotor tanpa aturan

Kehidupan kota memang menawarkan jaminan finansial yang lebih baik. Banyak pekerjaan dan uang yang bisa diperoleh di kota. Akibatnya, makin banyak orang berlomba-lomba membeli kendaraan untuk menunjang mobilitasnya.

Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah kematian dan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh human error, bisa karena lalai saat mengemudi, atau mengemudi ugal-ugalan. (HN)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.