Ini Strategi Bata Dongkrak Penjualan di 2018

Produsen sekaligus peritel alas kaki, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) tahun 2018 menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 7-8% dibandingkan posisi penjualan tahun 2017. Guna mencapainya, Bata pun telah mempersiapkan empat strategi bisnis dan pemasaran.

Inderpreet Singh, Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk (tengah)

Pertama, Bata akan memperkuat lini produknya dengan mengembangkan produk baru yang mengikuti tren dan memperbaiki koleksi yang ada. “Kami akan memproduksi sepatu yang menarik dan bergaya dengan fokus mengembangkan koleksi di segmen sport, lifestyle, sepatu anak dan sepatu sekolah,” kata Inderpreet Singh, Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk.

Kedua, Bata akan melakukan ekspansi dalam hal penambahan gerai sebagai upaya penyebaran produk dan lebih mendekatkan pada konsumen. Tahun depan, Bata menargetkan membuka 25 toko baru, terdiri dari 20 toko Bata dan 5 toko Marie Claire untuk melengkapi 550 toko yang sudah ada.

Selain membuka gerai baru, Bata juga akan merenovasi gerai – gerai lama dengan menghadirkan konsep gerai yang terkesan lebih minimalis, namun modern, bergaya dan nyaman.

Singh menambahkan pembukaan toko-toko baru akan mengikuti pembukaan mal yang berdiri di luar Jakarta seperti Manado, Bali, Makassar dan Medan. Sama halnya dengan pembukaan toko baru,  renovasi toko pun akan banyak dilakukan di luar Jakarta. “Investasi membuka gerai baru sekitar Rp500 juta per toko,” bebernya.

Untuk memperluas rencana perluasan pasar domestik. Strategi ketiga, Bata akan membuka 15 waralaba. Pasalnya, bisnis model ini masih direspons baik oleh masyarakat Indonesia dengan peningkatan bisnis sekitar 5-10% setiap tahunnya.

“Waralaba akan diterapkan pertama kali di tahun depan, tetapi tidak akan agresif karena bukan fokus utama. Tujuan Waralaba untuk lebih mendekatkan kepada daerah-daerah yang belum terjangkau toko-toko Bata dan mencari mitra bisnis baru,” jelas Singh.

Keempat, Bata akan makin serius mengembangkan pemasaran daring. Jika sebelumnya Bata menjalin kemitraan dengan situs-situs e-commerce, seperti Zalora, Berrybenka, VIP Plaza, Bukalapak, JD.Id, Tokopedia, dan sebagainya. Di tahun depan, Bata akan lebih eksis diperdagangan online melalui situs belanja online yang dikembangkan sendiri.

Singh mengemukakan perubahan pola belanja konsumen dari konvesional ke digital mendorong Bata untuk mengikuti tren tersebut. Meski masuk ke ranah online, Bata akan terus memperkuat perdagangan offlline melalui ritel supaya konsumen lebih mengenal dan percaya terhadap Bata.

“Agar sukses di pemasaran online maka penjualan offline harus bagus. Dengan itu konsumen akan lebih percaya terhadap produk-produk alas kaki Bata dan aksesoris, seperti kaus kaki, ikat pinggang dan tas,” pungkas dia.

 

.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.