Iklankan Produk Anda Lewat Social Advertising

Pernahkah Anda mendengar Social Advertising? Jika belum, social advertising adalah langkah pemanfaatan media sosial untuk beriklan.

Lantas kenapa harus beriklan di media sosial? Lihat saja jumlah pengguna media sosial, tiap hari kian marak bukan? Jadi masih tidak tertarik untuk memanfaatkan social advertising.

social advertising

Apa yang harus diperhatikan jika ingin beriklan lewat social advertising?

1.       Pikirkan tentang target iklan Anda

Ingat, ini bukan hanya mengenai iklan Anda dilihat oleh banyak orang, tapi bagaimana cara agar khalayak meninggalkan banyak like dan komentar di iklan yang Anda letakkan. Social advertising tak ubahnya seperti media sosial, mereka tidak hanya sekedar lewat (tanpa memberikan impact langsung) seperti halnya beriklan di surat kabar atau televisi/radio.

Hal lain yang patut Anda perhatikan adalah letak demografis, lokasi, serta kedekatan merek Anda dengan variabel lain. Katakanlah Anda ingin menjual sepatu produksi Bandung dengan model tren terkini kepada seluruh remaja yang tinggal di Jakarta. Facebook bisa memilah – milih mereka (lewat biodata yang mereka buat di akun pribadi mereka) sesuai dengan harapan Anda.

Jadi, gunakan data pembeli, agar Anda bisa mengiklankan produk sesuai dengan target market yang Anda harapkan.

2.       Tidak semua iklan sukses bersosial

Karena Anda menggunakan media sosial, maka iklan Anda harus sukses bersosial. Mashable menyebutkan, bahwa ternyata masih banyak social advertising yang tidak menggugah khalayak untuk ikut terlibat di dalamnya. Alasannya adalah, mereka tidak menghibur. David Berkowitz, CMO dari marketing agency MRY menjelaskan, “ Anda harus mempertimbangkan, apakah ada sesuatu yang sosial tentang iklan Anda?”

Data mengenai target pasar tidak hanya Anda gunakan sebagai pijakan untuk mengiklankan produk/jasa Anda di media sosial, tapi Anda juga harus memperhatikan, apa sekiranya hal yang akan menarik perhatian khalayak yang sesuai dengan target market Anda tersebut.

3.       Social advertising tidak harus seperti advertising

Berkowitz menunjukkan iklan mobil Audi di Instagram sebagai contoh social advertising non-iklan. Pasalnya, Audi tidak selalu menampilkan kata – kata ajakan untuk membeli, bahkan Audi juga tidak selalu menampilkan gambar produknya, tapi hanya beberapa benda yang dapat membentuk logo Audi. Hal ini menjelaskan, bahwa terkadang social ads tidak selalu tentang beriklan.

4.       Utamakan pengguna ponsel

Maksudnya, ketika ingin merambah social advertising, Anda harus menomor satukan para pengguna ponsel. Kenapa? Alasannya adalah, jika pengguna ponsel bisa dengan mudah membuka social advertising Anda, maka mereka yang membukanya lewat web browser di PC/laptop juga tidak akan sulit. Tapi sebaliknya, jika di web lancar, belum tentu para pengguna ponsel dapat membukanya dengan mudah. Memperhatikan ukuran gambar/video yang akan di iklankan akan sangat disarankan.

Jadi tunggu apa lagi, kuasai target market Anda di media sosial dengan social advertising mulai dari sekarang.

 

Sumber: Mashable

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.