Saat Iklan Jadi Senjata Bagi Merek

Marketing.co.id – Iklan adalah cara bagi perusahaan atau merek untuk dapat berkomunikasi dengan konsumen dan khalayak luas. Dengan bantuan iklan sebuah merek atau perusahaan dapat dikenal secara luas oleh masyarakat.

Sebuah iklan yang baik tentu harus mengandung “message” yang dapat ditangkap dengan mudah oleh para audiens. Selanjutnya dari message  tersebut akan terbentuk citra dan persepsi brand di benak konsumen.

Contoh message yang ingin disampaikan biasanya bermacam-macam, misalnya ingin mengkomunikasikan kehadiran suatu produk atau jasa, menginformasikan benefit dan kelebihan dari varian baru suatu produk/jasa, diferensiasi produk untuk positioning, program promosi yang sedang berjalan, atau bisa saja sekadar memberikan pesan moral.

Baca juga: Strategi Merek Tetap Top Saat dan Pasca Pandemi

Bagaimana menilai iklan yang baik bagi merek? Iklan yang memiliki performa baik adalah iklan yang dapat menyentuh emosi audiens, sehingga dapat melekat dan diingat menjadi top of mind di benak audiens. Tidak mengherankan jika brand – brand besar sampai harus menggunakan Brand Ambassador dari kalangan selebriti atau artis.

Tujuan yang dicapai tentu saja agar lebih mudah menciptakan atau meningkatkan awareness  dan engagement. Tujuan lainnya terbentuknya citra dan persepsi merek yang positif di tengah masyarakat.

Sebagai contoh: brand yang bekerjasama dengan Cristiano Ronaldo sebagai Brand Ambassador akan memiliki citra sebagai brand yang cool, sehat, pemenang, juara, stylist, fashionable, dan lainnya.

Konsistensi message

Bagi brand yang masih tergolong baru, konsistensi penyampaian message sangatlah penting. Message yang ingin dikomunikasikan haruslah sama dan tidak boleh mudah berubah untuk jangka waktu yang lama, karena message tersebut akan menjadi diferensiasi, keunggulan, dan positioning yang membedakan brand Anda dengan brand kompetitor.

Sebagai contoh, brand yang sudah mature seperti Pantene memiliki positioning yang sangat kuat di benak konsumen dibanding Sunsilk sebagai kompetitor terdekatnya, karena faktor Anggun sebagai Brand Ambassador selama bertahun-tahun.

Tips dan trik memilih media yang tepat untuk beriklan

Saat ini, media beriklan ada dua kategori besar, yaitu media konvensional seperti televisi, radio, majalah, billboard, brosur, dan lainnya dan media digital seperti Google, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Tiktok, Email dan lainnya.

Media digital mempunyai keunggulan dari sisi cost yang jauh lebih rendah dibanding media konvensional dan audiens yang dapat diindentifikasi. Sementara media konvensional memiliki keunggulan dari segi reach dan coverage yang lebih luas, sehingga dapat menjangkau audiens lebih banyak, tetapi audiens tidak dapat diindentifikasi.

Ada tiga faktor yang menentukan dalam pemilihan media untuk beriklan

1. Untuk Brand Besar🡪 Apabila brand Anda adalah brand besar dan market leader, maka tidak ada pilihan lain, Anda harus menggunakan semua media konvensional maupun digital dengan bujet lebih besar disbanding kompetitor untuk beriklan. Mungkin dengan persentase bujet yang berbeda-beda di setiap media.
2. Untuk Brand Kecil dan Menengah 🡪 Apabila brand Anda adalah brand menengah yang bukan market leader, maka saat ini adalah saat yang tepat untuk mengurangi proporsi beriklan Anda di media konvensional dan Anda mulai menambah bujet iklan Anda di media digital.
3. Siapakah target pasar brand Anda 🡪 Facebook, Instagram, Youtube, dan platform digital lainnya mempunyai karakteristik pengguna yang berbeda-beda. Google Ads lebih ditujukan kepada mass market. Facebook lebih banyak penggunanya usia dewasa dan di luar kota besar. Instagram lebih banyak penggunanya usia remaja. TikTok lebih didominasi pengguna usia tanggung.

Menimbang hal di atas, Anda harus memikirkan dengan baik platform digital mana yang paling tepat Anda gunakan untuk beriklan, agar lebih tepat sasaran dan dapat mencapai konsumen Anda.

Penulis: Hartono Yarmantho, Marketing Expert Frontier & Marketing Group

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis