Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Akselerasi terhadap pertumbuhan startup (perusahaan rintisan) digital di Indonesia terus dilakukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berperan sebagai ujung tombak dalam memajukan transformasi digital Tanah Air, yang dalam lanskap global trennya berkembang begitu cepat dan semakin kompetitif.
Laporan Startup Ranking menyebut, jumlah startup di Indonesia pada 2022 mencapai 2.364, berada di peringkat kelima dunia setelah AS, India, Inggris, dan Kanada. Melihat potensi yang besar ini, startup digital dalam negeri terus didorong untuk berekspansi keluar dan mendapatkan jangkauan dari investor global.
Selaras dengan tujuan dan target tersebut, Kominfo melalui Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) akan menghelat konferensi dan pertemuan bisnis HUB.ID Summit 2022 pada 05–06 September di Bali. Sebelumnya, pada tahun lalu, Kementerian Kominfo berhasil menjalankan program HUB.ID Accelerator dengan memfasilitasi 43 startup digital dengan fokus kepada sejumlah rangkaian business matchmaking.
Pada gelaran HUB.ID Accelerator tahun 2021sukses melahirkan tiga startup lulusan yang kini telah mendapatkan pendanaan dan menciptakan lebih dari 100 potensi kerjasama bisnis baru dengan melibatkan 47 mitra yang tergabung dalam jejaring HUB.ID. Oleh karena itu, HUB.ID Summit 2022 diyakini mampu menciptakan peluang lebih tinggi bagi para perusahaan rintisan dalam negeri untuk mendapatkan investor skala global.
“HUB.ID Summit 2022 adalah pusat pertemuan bisnis antara startup digital, perusahaan modal ventura lokal dan global, industri, Kementerian/Lembaga, BUMN, serta mitra bisnis. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan startup digital Indonesia ke investor maupun mitra bisnis tidak hanya lokal tetapi juga luar negeri agar dapat turut bersaing dalam bisnis global,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan.
Menuju puncak acara HUB.ID Summit 2022, Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aptika, Kemenkominfo mengadakan kegiatan Startup Gathering Road to HUB.ID Summit pada Rabu, 18 Mei 2022 di Sudirman, Jakarta.
“HUB.ID Summit siap memfasilitasi para peserta program pembinaan startup digital Kominfo dan umum untuk promosi, berjejaring, bertemu investor dan mitra bisnis, serta meningkatkan skala bisnisnya. Selain untuk peserta pembinaan dari Kominfo, acara ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang bisa diikuti via Zoom,” terang Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kominfo, I Nyoman Adhiarna.
Baca juga: Sebelum Mencari Investor, Simak 4 Tips Bagi Founder Early-Stage Startup Berikut
Melalui gelaran acara ini, pihak Kementerian Kominfo berharap perusahaan rintisan yang berpartisipasi dalam HUB.ID kelak bisa menjadi unicorn mengikuti jejak startup digital lainnya. Untuk itu, Kementerian Kominfo memiliki posisi tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat untuk hidup di era ekonomi digital.
“Saya berharap peserta startup yang mengikuti acara ini bisa menjadi produsen teknologi dalam negeri yang mampu memunculkan kembali unicorn dan decacorn baru di Indonesia,” imbuh Semuel.
Turut hadir dalam acara Startup Gathering Road to HUB.ID yakni Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital, Luat Sihombing dan Strategic Partner Impactto, Italo Gani. Keduanya memaparkan rencana kegiatan HUB.ID Summit 2022 baik dari kebijakan, sektor, hingga menjelaskan kriteria startup digital yang diharapkan ikut berpartisipasi serta perusahaan modal ventura yang diharapkan hadir di HUB.ID Summit 2022.
“Fokus sektor startup yang kami harapkan bergabung dalam HUB.ID meliputi enterprise & government tech, agritech, healthtech, social commerce & SME enable, serta web 3.0. Dalam acara ini, kami juga punya target yakni mampu mengkurasi 80 tech startup serta menggaet 50 investor dan rekan bisnis,” jelas Luat.
Italo mengungkapkan, HUB.ID diharapkan bisa diikuti oleh tipe startup dan investor dengan kriteria angel-invested startups, pre-seed/seed round startups, sampai pre-series A startups.
“Bagi peserta, diharapkan sudah mempersiapkan data pendukung dalam pitch deck mulai dari model bisnis, solusi, traction, profil founder, proyeksi dan milestone, hingga alokasi dana yang dibutuhkan,” ujarnya.