Wujudkan Ambisi Generasi Borderless

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing  – Jumlah pelajar Indonesia yang memilih menempuh pendidikan di luar negeri senantiasa menunjukkan angka yang tinggi. Pihak Commercial Service Amerika Serikat (AS) memperkirakan  ada lebih dari 69.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri pada 2018/19 dengan 9.130 di antaranya berada di AS.

HSBC Premier Next Gen

Sementara itu, merujuk ke penelitian yang dilakukan HSBC Group dengan responden global yang bertajuk International Education, faktor-faktor yang mendorong pelajar memilih berkuliah di negara lain adalah karena pertimbangan kualitas pengajaran (88%), peluang pekerjaan di masa depan (85%), biaya kuliah (83%), rekomendasi (82%), peringkat perguruan tinggi secara global (82%), lokasi (81%), serta dukungan jejaring di luar negeri (81%).

“Ambisi mengoptimalkan potensi dan kompetensi agar terus kompetitif telah mendorong generasi borderless saat ini untuk mendapat pendidikan terbaik di manapun. Namun, aspirasi tersebut bisa saja terkendala faktor-faktor eksternal hingga tujuan pendidikan tidak tercapai maksimal, seperti persoalan pengelolaan keuangan untuk pembiayaan anak selama berada di luar negeri,” kata Fransisca Kallista Arnan, Head of Marketing Retail Banking & Wealth Management, PT Bank HSBC Indonesia.

Selain dihadapkan pada tantangan untuk mampu mengelola keuangan dengan cermat dan pintar, para pelajar atas pertimbangan-pertimbangan tertentu juga sering terkendala sulitnya mendapatkan persetujuan dari bank di negara tempat menempuh pendidikan untuk memperoleh layanan perbankan seperti kartu kredit, pinjaman dan lain-lain.

Meskipun para orang tua berkecukupan dalam hal pembiayaan ada beberapa kendala yang juga mengganggu. Misalnya, ketidakpraktisan dalam melakukan setiap transfer ke rekening anak dari bank berbeda, biaya tambahan di setiap pengambilan uang tunai di mesin ATM di negara lain, rumitnya mengurus kartu kredit anak yang hilang di luar negeri, hingga repotnya mengirimkan kartu kredit atau kartu debit baru ke negara tempat anak menempuh pendidikan.

“Bisa dibayangkan betapa repot dan tidak nyamannya orang tua pada saat anak membutuhkan dana secara mendesak, namun pengurusan layanan perbankan belum terselesaikan secara tuntas. Selain itu, penelitian HSBC menunjukkan bahwa selulusnya kuliah, anak-anak ini kini telah memiliki ambisi baru untuk memiliki rumah, mobil dan lain-lain. Ini pun memerlukan dukungan agar mereka bisa meraihnya. Untuk itulah kami memberikan solusi efektif yang mampu mengantisipasi kendala-kendala yang berpotensi muncul,” ujar Fransisca.

Memahami tantangan-tantangan ini, HSBC Indonesia memperkenalkan layanan baru bernama HSBC Premier Next Gen. Ini merupakan layanan yang tersedia bagi para putra-putri Nasabah HSBC Premier yang berusia 18 hingga 28 tahun.

“Dengan menjadi Nasabah HSBC Premier Next Gen, putra-putri nasabah HSBC Premier berhak mendapatkan layanan-layanan istimewa yang dinikmati orang tuanya. Dengan keunggulan yang kami miliki, beragam potensi kendala dalam meraih ambisi generasi borderless ini akan dapat diantisipasi,” pungkas Fransisca.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here