Dari gagasan Handi Irawan, Hari Inovasi lahir untuk menumbuhkan budaya kreatif dan kolaboratif demi kemajuan bangsa.
Marketing.co.id – Berita Marketing | Di tengah derasnya perubahan global, sejauh mana bangsa Indonesia memberi ruang bagi inovasi untuk tumbuh menjadi budaya bersama? Pertanyaan inilah yang melatarbelakangi lahirnya Hari Inovasi Indonesia, sebuah momentum nasional yang digagas oleh Handi Irawan D, Pakar Strategi Bisnis sekaligus CEO Frontier.
Setiap tanggal 1 November, masyarakat Indonesia tidak hanya diajak untuk sekadar mengagumi hasil inovasi, tetapi juga memahami proses dan nilai-nilai yang melahirkannya seperti keberanian, kreativitas, dan semangat kolaborasi.
Dari Gagasan ke Gerakan Nasional
Menurut Handi, Hari Inovasi Indonesia adalah gerakan kebangsaan yang bertujuan menumbuhkan identitas nasional dalam bidang kreativitas dan pembaruan. “Inovasi adalah budaya, bukan proyek jangka pendek. Ia harus menjadi bagian dari DNA bangsa,” ungkapnya.
Melalui peringatan ini, Handi berharap pemerintah, industri, akademisi, hingga komunitas kreatif dapat bersinergi menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Dari inovasi sosial di desa, solusi teknologi di startup, hingga riset di kampus, semuanya memiliki peran penting dalam memperkuat daya saing bangsa di tingkat global.
Dorong Generasi Muda Melampaui Batas
Di tengah bonus demografi dan gelombang digitalisasi, generasi muda Indonesia memiliki potensi besar menjadi motor penggerak inovasi. Namun, potensi itu hanya akan berarti jika diberi ruang lebih untuk bereksperimen dan gagal tanpa takut dihakimi.
Hari Inovasi hadir untuk mengubah cara pandang terhadap kegagalan, dari sesuatu yang harus dihindari menjadi bagian penting dari proses belajar. “Tidak ada inovasi tanpa keberanian untuk gagal,” kata Handi. Semangat inilah yang ingin ditanamkan bahwa setiap ide, sekecil apa pun, adalah fondasi menuju perubahan besar.
Inovasi di Indonesia tidak selalu berbentuk teknologi canggih. Inovasi kadang lahir dari kearifan lokal, mulai dari cara petani memanfaatkan teknologi sederhana untuk meningkatkan hasil panen, hingga kreasi UMKM yang menggabungkan tradisi dengan tren modern.
Hari Inovasi Indonesia memberi ruang untuk mengakui keberagaman bentuk inovasi itu. Sejatinya, setiap langkah kreatif — baik di laboratorium riset maupun di bengkel kecil pinggir— berkontribusi bagi kemajuan negeri.
Momentum 1 November bukan sekadar tanggal di kalender nasional, melainkan ajakan untuk bertindak. Di era yang serba cepat dan kompetitif, bangsa yang berhenti berinovasi akan tertinggal. Dengan menjadikan inovasi sebagai nilai bersama, Indonesia dapat menapaki masa depan yang lebih kreatif, adaptif, dan berdaya saing global.
“Kemajuan bangsa bukan ditentukan oleh seberapa banyak sumber daya yang dimiliki, tetapi oleh seberapa berani bangsanya berinovasi,” pungkasnya mengingatkan.



