Pada hari Selasa kemarin, harga saham Facebook kembali turun sebanyak 6.2% ke harga $21.71. Berarti, total penurunan yang dialami Facebook Inc. telah mencapai lebih dari 40% sejak penawaran perdananya pada pertengahan bulan Mei 2012.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana sebenarnya prospek pertumbuhan Facebook di masa depan?
Satu hal pasti, Facebook telah menjalani alur yang terjal pasca IPO (Initial Public Offering). Namun di tengah situasi ini, analis Bernstein Research, Carlos Kirjner telah menaikkan status saham Facebook inc. dari underperform menjadi market-perform. Dengan penetapan target harga saham di angka $23, Kirjner terlihat tetap memiliki kepercayaan dengan kinerja saham Facebook.
Sedangkan di sisi pemegang saham Facebook, jelas perilaku mereka menunjukkan rasa kurang percaya terhadap Facebook Inc. Melalui rentetan kejadian sejak IPO, para investor telah menghukum harga saham perusahaan jejaring sosial nomor 1 dunia ini dengan keras.
Kira-kira langkah apa yang akan diambil Mark Zuckerberg dengan penurunan harga saham Facebook yang terus terjadi? Satu hal pasti, Facebook harus memperbaiki banyak hal yang selama ini menjadi pertanyaan para analis dan investor jika menginginkan kenaikan harga kembali secara konsisten, antara lain klaim jumlah pengguna Facebook dan angka sebenarnya serta efektivitas beriklan di Facebook baik melalui desktop dan mobile.
Tentunya dengan perbaikan kinerja harga saham Facebook, Mark Zuckerberg tidak akan cemberut lagi gara-gara kekayaannya terus tergerus.
