Marketing.co.id – Berita Digital | Kesadaran perempuan terhadap kesehatan reproduksi masih diwarnai minimnya akses informasi dan stigma yang melekat. Topik seperti menstruasi berat, endometriosis, hingga hiperandrogen kerap dianggap tabu, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup.
Melalui peluncuran bicaraperempuan.com, Bayer Indonesia merespons kebutuhan akan platform edukasi yang aman dan terpercaya. Bertepatan dengan Hari Kartini, inisiatif ini membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai kesehatan reproduksi perempuan. Selain website, akun Instagram dan Facebook dari platform ini juga turut mendukung penyebaran informasi yang mudah diakses.
“Masih banyak perempuan yang merasa malu membicarakan menstruasi atau nyeri berlebih, padahal ini bisa jadi tanda kondisi serius seperti PMB atau endometriosis,” jelas dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER. Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini agar perempuan mampu mengenali batas normal tubuh mereka.
Perdarahan menstruasi berat (PMB), misalnya, dialami oleh 1 dari 3 perempuan, sering kali dianggap hal biasa. Begitu pula endometriosis, yang memengaruhi 1 dari 9 perempuan secara global namun sering terlambat terdiagnosis karena kurangnya informasi.
Wenny Aurelia, pendiri komunitas Endometriosis Indonesia, menambahkan, “Kami sering kesulitan membedakan informasi yang akurat dengan mitos. Adanya platform seperti bicaraperempuan.com jadi angin segar bagi kami.”
Menurut dr. Irawan Septian Nugroho dari Bayer Indonesia, edukasi dan akses pada terapi inovatif merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas kesehatan perempuan Indonesia. “Kesehatan perempuan adalah investasi untuk masyarakat yang lebih sehat,” ujarnya.
Dengan pendekatan berbasis fakta, bicaraperempuan.com hadir sebagai solusi atas kebutuhan edukasi kesehatan reproduksi yang inklusif, terbuka, dan mudah dijangkau.